“Penyuluh pertanian sebagai ujung tombak pembangunan pertanian harus mampu memainkan peran dan fungsinya dengan baik, sinergi sukseskan Program Kukar Idaman, wujudkan Kutai Kartanegara sebagai lumbung pangan di Kalimantan Timur,” Edi Damansyah.
BUPATI Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah memimpin Apel Siaga Penyuluhan Pertanian Lapangan (PPL) bertemakan “Dengan Program kukar Idaman, Kita Wujudkan Kabupaten Kutai Kartanegara sebagai Lumbung Pangan Provinsi Kalimantan Timur”, yang berlangsung di Taman Teknologi Pertanian (TTP) Desa Bangun Rejo, Kecamatan Tenggarong Seberang, Sabtu (31/12).
Dalam kesempatan itu, Bupati Kukar Edi Damansyah mengatakan fungsi dan peran strategis PPL menjadi salah satu faktor penentu utama dalam keberhasilan pembangunan pertanian menuju pertanian yang Maju, Mandiri, Moderen dan Sejahtera.
“Saya menyambut baik atas apel siaga penyuluh pertanian ini, dengan tujuan bagaimana menyatukan kekuatan, semangat, tekad dan terbangunnya komitmen untuk terus melakukan langkah-langkah konkrit, perbaikan berkaitan kinerja penyuluh. Untuk itu saya berharap bersama-sama persiapkan kinerja tahun 2023 dan fokus berkerja,” katanya.
Terkait komitmen terhadap pembangunan pertanian dalam arti luas, ditegaskan kembali bahwa fokus dan sungguh-sungguh dalam mengawal kebijakan pembangunan pertanian di Kukar. Dalam Visi dan Misi, Cita-cita Kukar Idaman Program Prioritas sangat jelas dan tegas salah satu fokus pertanian melalui program pembangunan pertanian dalam arti luas berbasis kawasan dan program hilirisasi produk pertanian.
“Program proritas tersebut, memerlukan dukungan seluruh pemangku kepentingan (Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Kaltim, Pemerintah Kecamatan, Pemerintah Desa, dunia usaha (swasta), perguruan tinggi dan masyarakat utamanya petani/nelayan) akan melakukan intervensi mulai dari hulu sampai dengan hilir termasuk pemasaran,” ujarnya.
“Komitmennya, bagaimana Kutai Kartangara tetap sebagai Lumbung Pangan Provinsi Kalimantan Timur dan bahkan sebagai Kawasan Penyanggah Pangan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Tidak dapat dipungkiri selama ini Kukar telah menjadi Lumbung Pangan di Kaltim dimana saat ini lebih dari 45% produksi padi di Kaltim berasal dari kontribusi Kukar,” katanya.
Selain itu, Kukar juga menjadi sentra produsen sayuran di Kaltim termasuk untuk jumlah populasi ternak besar (sapi & kerbau) terbanyak berada kukar.
“Untuk populasi unggas memang Kutai Kartanegara masih berada pada posisi ke-3, namun dengan jumlah tersebut kita sudah dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Kutai Kartanegara (swasembada),” katanya.
Bupati juga meminta jajaran Dinas Pertanian dan Peternakan Kukar, agar mengoptimalkan fungsi dari Taman Teknologi Pertanian (TTP) Bangun Rejo khususnya selain tempat Gelar Teknologi Pertanian juga diharapkan sebagai tempat Pembelajaran Sistem Pertanian Modern di Kabupaten Kutai Kartanegara.
“Termasuk tentunya bekerjasama dengan Pemdes Bangun Rejo khususnya Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) Bangun Rejo, sehingga potensi pertanian yang begitu menjanjikan dapat terus dikembangkan dan kemanfaatannya akan dirasakan oleh masyarakat,” ujarnya.
Ditambahkan Edi Damansyah juga dalam rangka meningkatkan kinerja Penyuluh Pertanian, juga memberikan perhatian khusus baik utamanya untuk kegiatan operasional penyuluhan.
“Pada tahun 2023, melalui tambahan dana Bankeu direncanakan juga akan ada pengadaan laptop bagi penyuluh pertanian. Tahun 2023 juga dilaksanakan akan dilakukan fasilitasi Penyusunan Programa penyuluhan dari tingkat desa, kecamatan sampai tingkat kabupaten. Terkait dengan pengadaan kendaraan operasional (motor), kami sedang melakukan analisis kebutuhan dan kemampuan keuangan daerah serta regulasi terkait dengan kebijakan tersebut,” jelasnya.
Diketahui, data Distanak Kukar, untuk penyuluh PNS telah disalurkan uang harian pertemuan diluar kantor sebesar Rp600 ribu/bulan selama 7 bulan, bersumber dari dana Bankeu. Untuk Tahun 2023 direncanakan Rp600 ribu/bulan dari Bankeu selama 7 bulan dan Rp. 600 ribu/bulan dari APBD Kukar selama 10 bulan. Pada tahun 2023 juga telah disusun anggaran untuk dana paket data penyuluh pertanian sebesar 150 ribu/bulan selama 10 bulan (untuk semua penyuluh).
Selain itu, penyuluh pertanian (PPL) juga diberikan bantuan/fasilitasi sarana demplot (290 paket) termasuk untuk 19 BPP. Demplot ini menjadi sangat penting, karena diharapkan sebagai “percontohan” bagi petani yang dibina. Harapannya demplot yang dibuat PPL harus lebih baik dari yang dilakukan oleh petani.
Kegiatan juga ditandai dengan penyerahan bantuan sarana dan prasarana pertanian, kemudian dialog penyuluh pertanian se-Kukar dengan Bupati Kukar Edi Damansyah yang juga diakhiri ikrar para penyuluh pertanian mendeklarasikan “Bupati Kukar Edi Damansyah Sebagai Bapak Pembangunan Pertanian di Kukar”. (Prokom10)