Inflasi Sehat, Tingkat Pengangguran di Kukar Kecil
TENGGARONG – Dalam Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2022, Kepala BPS Kukar Srie Sis Sugianto menyebutkan bahwa inflasi Kabupaten Kutai Kartanegara digolongkan sehat.
“Alhamdulillah inflasi Kukar masih sehat diangka 0,299 persen,” kata Srie, Jumat (5/2/2021) di Kantor Bappeda, Lantai II, Tenggarong.
Dijelaskan Srie, Inflasi merupakan persentase kenaikan harga sejumlah barang dan jasa yang secara umum dikonsumsi rumah tangga. Ada barang yang harganya naik dan ada yang tetap. Namun, tidak jarang ada barang/jasa yang harganya justru turun.
Hitungan perubahan harga tersebut tercakup dalam suatu indeks harga yang dikenal dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) atau Consumer Price Index (CPI). Persentase kenaikan IHK dikenal dengan inflasi, sedangkan penurunannya disebut deflasi.
Sementara pada ketenaga kerjaan lanjut Srie menyebutkan, angkatan kerja merupakan penduduk usia kerja (15 tahun ke atas) yang bekerja atau punya pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja dan pengangguran. Tidak termasuk angkatan kerja ibu rumah tangga dan penduduk yang bersekolah.
Pengangguran merupakan jumlah mereka yang tak punya pekerjaan dan mencari pekerjaan, jumlah mereka yang tak punya pekerjaan dan mempersiapkan usaha, mereka yang tak punya pekerjaan dan tidak mencari pekerjaan, karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan, dan mereka yang sudah punya pekerjaan, tetapi belum mulai bekerja. Tingkat pengangguran terbuka adalah persentase jumlah pengangguran terhadap angkatan kerja
“Tingkat pengangguran terbuka Kutai Kartanegara pada tahun 2020 berada pada nilai 5,70 persen. Angka ini menunjukkan Kukar untuk tingkat pengangguran masih lebih kecil dari angka rata-rata Kalimantan Timur,” katanya.
Ditambahkan dia, adapun data hasil sensus penduduk tahun 2020 didapat jumlah penduduk Kukar sebanyak 729.382 jiwa, dengan sex ratio 109,10, penduduk produktif 68,41 persen, penduduk lansia 3,57 persen. (Prokom10)