KPAD Kukar Study Kebijakan Penanggulangan HIV AIDS di Surabaya
Surabaya – Ketua Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Kabupaten Kutai Kartanegara Akhmad Taufik Hidayat bersama Ketua Tim Penggerk PKK Kabupaten Kukar Maslianawati Edi Damansyah beserta jajaran pengurus KPAD Kukar melaksanakan study tiru ke Pemerintah Kota Surabaya, Jumat (12/4).
Juga ikut serta dalam rombongan, Sekretaris KPAD Suprianto, Kabag Kesra Setkab Kukar Mulyadi.
Rombongan KPAD dan PKK Kukar diterima Handoko dari Dinas Kesehatan didampingi dr Yohana Sussie Emissa beserta jajaran pengurus KPAD Surabaya, di Aula Dinas Kesehatan Surabaya Jalan Jemur Sari.
Menurut Akhmad Taufik Hidayat tujuan studi tiru ini dalam rangka meningkatkan pengetahuan KPAD dan TP PKK Kabupaten Kutai Kartanegara tentang produk produk hukum daerah di bidang pencegahan dan Penanggulangan HIV AIDS , kebijakan Walikota Surabaya dalam proses penutupan
Lokalisasi Dolly Surabaya dan pasca penutupannya.
Kemudian tentang kebijakan Pemkot Surabaya dalam peran serta keteribatan Komisi Penanggulangan AIDS Daerah terhadap penanganan Orang Dengan HIV AIDS (ODHA), serta berbagai regulasi lainnya untuk kemajuan KPAD Kukar kedepannya.
Sementara itu menurut dr Rahmat dari Dinas Kesehatan Surabaya mengucapkan selamat datang kepada rombongan KPAD Kukar yang datang ke Pemkot Surabaya. Disebutnya langkah Pemkot menutup lokalisasi Dolly memang sungguh luar biasa, yang merupakan hasil kerja bakti stakeholder dan masyarakat.
Banyak langkah langkah yang telah dilakukan oleh Pemkot Surabaya diantaranya membentuk Tim Khusus yang menangani masalah Dolly dengan melibatkan seluruh stakeholder terkait. Pemkot Surabaya bertahun tahun melakukan sosialisasi tentang kesehatan, memberikan pelatihan atau ketrampilan bagi mantan pekerja seks dan memberikan modal usaha bagi mereka untuk mencukupi kebutuhan perekonomian dan kelangsungan rumah tangga yang bersangkutan.
Dilanjutkannya, berbagai macam ketrampilan diberikan kepada pekerja Dolly, baik dibidang salon, rumah makan, kuliner dan lain sebagainya. Pemkot Surabaya menginstruksikan kepada instansi terkait, apabila ada kegiatan seluruh makanan ataupun snack, cendramata, pusat oleh oleh melibatkan hasil karya eks Dolly atau UMKM yang ada di masyarakat.
Pemkot Surabaya juga bersama tim khusus KPAD rutin melakukan sosialisasi, memantau perkembangan sekaligus dampak dari penyakit masyarakat. Sedangkan mengenai dana operasional selain dapat bantuan sosial dari pemerintah Kota Surabaya pihaknya melibatkan semua OPD dalam penganggaran kegiatan-kegiatan KPAD.
Acara juga diisi dengan diskusi dan tanya jawab dan diakhiri dengan penyerahan saling tukar cendramata. ( Prokom 03).