Komitmen Bantu Usaha Perikanan, Pemerintah – DPR Bantu Sistem Bioflok di Tenggarong Seberang
TENGGARONG – Sebagai komitmen terhadap pembangunan pertanian dalam arti luas, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) akan fokus dan sungguh – sungguh dalam mengawal kebijakan pembangunan pertanian di Kukar, dalam visi dan misi, Kukar Idaman (Inovatif, Daya Saing dan Mandiri) yaitu, Mewujudkan Masyarakat Kukar yang Sejahtera dan Berbahagia.
Hal tersebut, ditunjukkan dalam program penyerahan bantuan sarana budidaya ikan sistem bioflok.
“Bantuan ini mempunyai proses yang cukup panjang, prosesnya ada kelompok yang didata Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten yang mengajukan permohonan ke Kementerian Perikanan dan Kelautan dikawal dari DPRD Kabupaten Kukar, dari proses kerjasama program ini bisa disetujui, sehingga terwujud sebagaimana adanya hari ini dan ini bagian dari langkah penguatan kita dan komitmen bersama bahwa melaksanakan pekerjaan tidak bisa sendiri harus adanya kolaborasi yang baik,”ucap Bupati Kukar Edi Damansyah pada acara penyerahan bantuan sarana budidaya ikan sistem bioflok secara simbolis kerjasama Wakil Ketua Komisi IV DPR RI G Budisatrio Djiwandono, dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin, di Kelompok Pembudidaya Ikan Satria Dusun Suka Karya Desa Bukit Pariaman Tenggarong Seberang, Rabu (29/9/21).
Edi berpesan kepada para kelompok pembudidaya, agar bisa menekuni dengan baik karena Pemerintah pusat dan Pemkab Kukar konsisten dalam memfasilitasi mendukung masyarakat terhadap sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk menunjang usaha pertanian dalam arti luas, termasuk perikanan.
“Kolam Bioflok ini dikelola oleh kelompok, bantuan ini bisa agar bisa dikelola dengan baik, manajemen yang baik untuk kepentingan kelompok bukan kepentingan pribadi. Sering terjadi alat bantuan kelompok hanya dikuasai oleh ketua kelompok namun pada saat memohon bantuan semua kelompok ikut bertandatangan, kalau namanya bersama harus dinikmati bersama, ini yang dinamakan gotong royong atau Betulungan Etam Bisa,” tegasnya.
Ia berharap kelompok pembudidaya ikan bisa memanfaatkan sarana dan prasarana dengan baik, bisa mengembangkan kepada warga sekitar, mengajak warga prasejahtera yang tidak masuk kelompok, karena terlupakan oleh lingkungan.
“Kebanyakan warga prasejahtera minder kurang bersosialisasi, untuk itu tugas kelompok bisa mengajak mereka masuk dalam kelompok, sehingga bisa meningkatkan perekonomian keluarganya. Kami tegaskan disini bantuan ini tidak dipungut biaya, kalaupun ada oknum yang meminta sejumlah uang agar bisa mendapatkan bantuan segera laporkan kepada aparat hukum,”pintanya.
Sementara Kepala BPBAT Mandiangin Andy Artha Donny Oktopura, menyebutkan ada beberapa yang dilakukan pihaknya untuk memulihkan perekonomian nasional di Kaltim, diantaranya 5 paket bantuan, khususnya di kabupaten Kukar salah satunya bantuan sarana Bioflok sebanyak 2 unit.
“Pelaksanaan ini tidak bisa berjalan dengan baik tanpa adanya sinergitas baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah Provinsi, Kabupaten/Kota dan dukungan dari Komisi IV DPR RI G Budisatrio Djiwandono, ini perlu diapresiasi bagaimana tujuan utama mendorong pemulihan perekonomian nasional di tengah pendemi Covid 19, diharapkan ini memberikan manfaat bisa menjadi stimulus bagi kelompok dalam rangka meningkatkan kesejahteraan,” sebutnya.
Selain budidaya ikan, diharapkan kelompok dapat memadukan budidaya perikanan dan budidaya tanaman khususnya sayuran tanpa media tanah (hidroponik) sehingga panen ikan bisa sekaligus memanen sayur.
Acara dihadiri oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupetan Kukar, anggota DPRD Kabupaten Kukar H Alif Turiyadi dan Sopan Sofian, Kepala Desa Bukit Pariaman, perwakilan kelompok penerima bantuan pembudidaya ikan (Pokdakan) dan Kelompok Pengolah dan pemasar (Poklahsar) hasil perikanan dari 4 Kecamatan yaitu, Tenggarong Seberang, Sebulu, Muara Badak dan Loa Kulu. Ditutup dengan peninjauan kolamikan sistem bioflok dan pelepasan bibit ikan oleh Bupati Kukar Edi Damansyah. (Prokom06)