Tenggarong – Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah menghadiri rapat dalam rangka membahas Konsep Ketahanan Pangan di Wilayah Kukar Kaltim, bersama Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) VI/Mulawarman Mayor Jenderal Tri Budi Utomo, Dandim 0906/Kkr Letkol Inf Jeffry Satria, Koordinator Kredit Program dan Fasilitas Pembiayaan, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian Siswoyo, Diah Wari Anjari dari Diwa Foundation dan Dirut PT Madukismo Sigit Agus Himawan, bertempat di Ruang Tamu Pangdam VI/Mlw, Balikpapan, Rabu (29/3/23).
Pangdam VI Mulawarman Mayor Jenderal Tri Budi Utomo mengatakan, terkait sinergi penguatan program Ketahanan Pangan Nasional melalui sistem pertanian terintegrasi berbasis pemberdayaan petani dan peningkatan hasil pertanian masyarakat, sebagai upaya pemenuhan kebutuhan pangan bagi masyarakat.
Seiring ditetapkannya Kaltim sebagai calon Ibu Kota Negara (IKN) oleh Pemerintah Pusat, maka kebutuhan pangan dipastikan akan jauh meningkat dalam beberapa waktu ke depan, sehingga wajib dipersiapkan sejak dini agar bisa dipenuhi secara mandiri, sekaligus mengurangi ketergantungan pasokan dari luar daerah.
“Untuk itu segala cara kita lakukan untuk meningkatkan pertanian di Kaltim ini, mungkin dengan adanya kehadiran dari Kementerian Pertanian Siswoyo, dan Diwa Foundation bersama Dirut PT Madukismo Sigit Agus Himawan dan terutama wilayah yang ditetapkan sebagai lahan pertanian Bupati Edi Damansyah bersama Dandim 0906/Kkr Letkol Inf Jeffry Satria, bisa memberikan solusi terbaik dalam perbaikan tanah dan peningkatan pertanian di kemudian hari,”ungkapnya.
![](https://kukarpaper.com/wp-content/uploads/2023/03/IMG_20230330_145115.jpg)
Siswoyo mengatakan anggaran pertanian kian menurun, pemerintah mendorong fasilitas pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR). Pemerintah telah menetapkan target KUR tahun ini sebanyak Rp 100 triliun. Perinciannya, KUR tanaman pangan sebanyak Rp 28 triliun, hortikultura Rp 15 triliun, perkebunan Rp 33 triliun dan peternakan Rp 24 triliun.
Pemerintah menghadirkan sumber – sumber pembiayaan yang bisa diakses oleh masyarakat petani.Terkait dengan program pemerintah, KUR sektor pertanian yang dulu bunganya 16 % sekarang pemerintah memberikan subsidi menjadi 6 % uang dari perbankan sesuai dengan Permenko nomor 1 Tahun 2023.
Selanjutnya dikatakan Siswoyo untuk pembiayaan non Perbankan kerjasama dengan Lembaga Keuangan Mikro agribisnis (LKM-A), yang perhatiannya khusus pada sektor pertanian dalam arti luas dan ada juga melalui dana lembaga BAZNAS dengan program petani diberikan permodalan untuk mendorong mustahik menjadi mandiri.
“BAZNAS membantu para mustahik petani terhindar dari riba, karena kebanyakan petani yang ada ketika mulai memasuki masa tanam, mereka meminjam uang ke rentenir atau bank yang terkadang malah menjerat mereka,”tuturnya.
Dengan banyaknya sumber pendanaan yang dihadirkan oleh Pemerintah diharapkan dunia pertanian bisa terus berkembang melalui teknologi yang lebih baik dan menghasilkan produk pertanian yang lebih meningkat lagi.
Selanjutnya dijelaskan oleh Diah Wari Anjari dari Diwa Foundation yang bergerak di bidang pertambangan, kepelabuhan dan maritim, agrikultur, pendidikan, serta informasi teknologi. Memperkenalkan Dirut PT Madukismo Sigit Agus Himawan, yang telah menghasilkan sebuah produk yang dikembangkannya dan sudah berhasil di bidang pertanian, seperti yang baru saja dibuktikan daerah Berau menggunakan produknya untuk menyeimbangkan pH tanah dan berhasil dalam pertaniannya.
“Ketahanan pangan bukan hanya sebuah kegiatan untuk menanam terus hasil panen namun bagaimana pembelinya, peluang hasil panen nantinya kami sudah mempunyai relasi, misalnya ingin menanam jagung kami sudah mempunyai relasi yang bisa memberikan cara untuk menghasilkan jagung yang baik dan banyak selanjutnya sekitar pertanian jagung harus mempunyai peternakan agar ekosistem di sana berjalan dengan baik, untuk itu kondisi tanah sangatlah menentukan hasilnya,”ucapnya.
Dalam penjelasannya Sigit Agus Himawan menyebutkan kondisi tanah di Kukar memiliki pH yang rendah, karena lahan pertanian ataupun perkebunan di Indonesia sebagian besar bersifat asam, apalagi Kaltim terkenal dengan pertambangannya dengan tingkat kesuburan yang terus menurun sepanjang tahun, baik lahan yang kering maupun lahan basah karena populasi mikroba didalam tanah terus menerus terjadi penurunan, sehingga produktivitas lahan menjadi turun.
“Untuk itu kami membuat produk dari limbah pabrik tebu yang juga dikelola oleh kami menjadi produk Pucamadu, dibuat untuk mengembalikan kesuburan tanah dan telah banyak dibuktikan melalui pertanian di daerah Jawa dan Berau baru ini menggunakan produk tersebut dan hasilnya pertanian mereka meningkat,”ujarnya.
Dari hasil mendengarkan penjelasan Bupati Edi Damansyah menyebutkan kalau Kukar sudah menetapkan 5 kawasan pertanian dan Pemkab Kukar juga bekerjasama dengan Kodim 0906/Kkr melalui program Karya Bhakti TNI. Sekarang program berfokus pada pembangunan infrastruktur pertanian. Pembangunan jalan usaha tani, saluran irigasi, dan embung terus dilakukan. Target Program Karya Bhakti untuk menuntaskan persoalan yang sudah lama dihadapi para petani terkait infrastruktur jalan usaha tani yang menghubungkan lahan seluas 1.400 hektare.
![](https://kukarpaper.com/wp-content/uploads/2023/03/IMG_20230330_145134.jpg)
“Cita – cita kami ingin mewujudkan Kukar sebagai lumbung pangan di Kaltim, lahan Kukar sangat banyak, namun kondisi lahan yang memiliki tanah pH sangat rendah menjadi permasalahan pertanian saat sekarang. Pemberian kapur pada tanah sudah dilakukan dan itu memang ada peningkatan dalam pertanian,” katanya.
Melalui pengenalan yang dilakukan oleh Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Tri Budi Utomo untuk mengenalkan yang benar diperlukan di Kukar, sangat membantu Kukar memecahkan permasalahan tentang tanah pH rendah.
”Lahan yang kami kerjasamakan di Karya Bhakti TNI ini bukan hanya meningkatkan produktifitasnya saja, namun ekosistemnya yang perlu dibangun, apa yang sudah disampaikan oleh bapak Sigit adalah sesuatu yang sangat kami perlukan di pertanian Kukar,” kata Edi.
Ia berharap agar tim dari Sigit Agus Himawan agar segera datang ke Kukar untuk langsung bertemu dengan para petani dan kelahan pertanian untuk melihat langsung kondisi di lapangan, apa yang harus dilakukan dalam peningkatan pertanian Kukar, dengan memperbaiki kondisi tanah pH rendah dengan menggunakan produk Pucamadu tersebut.(Prokom06)