Tenggarong – Menteri Dalam Negeri H Muhammad Tito Karnavian menekankan kepada setiap Daerah bersama Tim Satgas Pangan, untuk melakukan pengawasan dalam pengendalian harga barang di bulan Ramadhan, mengingat banyak komunitas yang mengalami kenaikan. Hal tersebut dikatakannya pada Rakor Inflasi yang diikuti dari Provinsi, Kabupaten, Kota se-Indonesia, termasuk Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) yang diwakili oleh Asisten II Wiyono bersama Forkopimda dan OPD terkait di Ruang Vidcon lantai 2 Kantor Bupati Kukar, senin (27/3/23).
Lebih lanjut dikatakan Tito komunitas yang mengalami kenaikan berupa cabai rawit merah, bawang putih, telur ayam ras dan daging ayam ras.
![](https://kukarpaper.com/wp-content/uploads/2023/03/IMG_5855.jpg)
” Kenaikan harga jagunglah yang memicu kenaikan ayam ras dan telur ayam ras, ini perlu diatasi kita bersama,” katanya.
Ada 114 daerah surplus cabai rawit merah, hal ini perlu diatur oleh Pemerintah daerah agar bisa menugaskan Dinas Perdagangan dan Perindustrian untuk berkoordinasi dengan pedagang untuk memberikan bantuan subsidi transportasi guna mengatasi kelangkaan dan kekurangan cabai merah rawit di daerah yang minus.
“Untuk bawang putih jelas memerlukan import karena produksi dalam negeri sangatlah minim sekali. Perlu intervensi dari Pemerintah untuk mendorong harga jagung dapat dikendalikan, supaya harga daging ayam ras dan telur ayam ras bisa menurun, disamping itu juga perlu pengawasan distribusi karena adanya penimbunan distributor sehingga perlu pengawasan bersama dan perlu dikasih contoh untuk penegakan hukum,”ujar Tito.
Selanjutnya mengenai minyak, sesuai dengan penyampaian dari kementerian Perdagangan dan Satgas Pangan Polri, minyak sebetulnya tersedia cukup baik yang perlu dijaga adalah produksinya oleh produsen CPO untuk betul – betul menyisihkan keperluan domestik market betul – betul terlaksana.
![](https://kukarpaper.com/wp-content/uploads/2023/03/IMG_5848.jpg)
“Jangan sampai terjadi lagi seperti dulu adanya export keluar negeri dikarenakan harga lebih tinggi diluar negeri, sehingga terjadi kelangkaan didalam negeri ini dan menjadi kasus pidana. Harga Minyak Kita masih stabil namun menjadi perhatian bersama bahwa para produsen CPO kelapa sawit betul – betul menyisihkan untuk produksi dan setelah diproduksi jangan berhenti di distributor, perlu pengawalan bersama,”ungkapnya.
Ia mengingatkan kepada Dinas Perdagangan Daerah bersama Satgas Penegakan Hukum untuk mengingatkan rekan – rekan distributor jangan adanya penimbunan. Beras medium, hal tersebut perlu diwaspadai meskipun dari data Kementerian Pertanian beras sangat cukup dikarenakan adanya panen raya di daerah.
“Ini perlu dicek betul apakah didaerah – daerah yang tadinya panen raya apa betul angkanya sesuai didata jangan sampai nanti meleset. Kerjasama antar daerah atau intervensi Pemerintah Pusat melalui bulog juga perlu dilakukan pengecekan kedaerah yang minus ketersedian beras medium dan harganya cukup naik dari harga standar,”sebutnya.
Untuk komunitas yang sedang naik adalah cabe rawit merah,agar bisa dilakukan gerakan tanam untuk cabe rawit merah dan cabe besar terutama daerah yang minus. Kemudian untuk penggunaan dana belanja tidak terduga untuk subsidi trasnportasi bagi para pedagang untuk surplus daerah minus.
Kepada kepala daerah ia menghimbau sesuai dengan surat edaran Presiden tentang buka bersama untuk bisa ditaati. Hal tersebut menekankan agar bisa melakukan pola hidup sederhana. Hal ini agar bisa berempati dan mengaktifkan sensifitas pada diri masing – masing. Pada saat sekarang para pejabat banyak menjadi sorotan dengan gaya hidup mewah. Ia meminta kalau bisa, buka bersama jangan sampai menimbulkan kesan bermewah – mewah ditengah kesulitan masyarakat.
Untuk para Pejabat Pusat dan Daerah ASN, agar tidak melaksanakan kegiatan buka puasa bersama, namun buka puasa bersama bukan berarti tidak boleh. Buka bersama pejabat dengan masyarakat yang tidak mampu, para dhuafa disilahkan dengan catatan teknisnya langsung turun kebawah bersama masyarakat daerah kumuh dan ke yatim piatu.
“Jangan sampai terlihat buka bersama di kantor atau rumah dinas terlihat seperti pesta, yang datang yatim piatunya 10 orang selebihnya panitia dan para pejabatnya melebihi 100 orang. Untuk Bansos juga diberikan kepada yang tidak mampu dan kaum dhuafa yang memerlukan baik tunai dan non tunai berupa sembako. Inflasi sangat terdampak bagi kehidupan masyarakat kelas bawah ini perlu dibantu didalam bulan ramadhan ini,” pungkasnya.(Prokom06)