Tenggarong – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) bersama Pengurus Masjid Agung Sultan Sulaiman Tenggarong, menggelar peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam, Ahad (19/2/24) malam di Masjid tersebut, dengan penceramah Al Habib Muhammad bin Muhdar Al Atthos.
Hadir pada acara itu, Unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Sekretaris Daerah Kukar H Sunggono, Para Staf Ahli Bupati, Para Asisten dan Para Kepala Bagian di lingkungan Sekretariat Daerah,
Kepala Perangkat Daerah, Kepala Kantor Kementerian Agama, Ketua Majelis Ulama Indonesia Kukar, Pimpinan Organisasi Keagamaan, Organisasi Kemasyarakatan, Organisasi Kepemudaan, Organisasi Wanita dan Organisasi Sosial Kemasyarakatan lainnya. Juga hadir para Camat, Para Lurah dan Kepala Desa. Juga Takmir Masjid, Langgar dan Mushola serta Pengurus Majelis Taklim serta Muslimin dan Muslimat Tenggarong dan sekitarnya.
Bupati Kukar Edi Damansyah dalam sambutannya yang dibacakan Sekda H Sunggono berterimakasih kepada masyarakat dan semua pihak atas terselenggaranya pesta demokrasi yaitu Pemilihan Presiden dan Anggota Legislatif yang berjalan dengan aman, tertib dan lancar.
Lebih lanjut dikatakan, momen peringatan Isra Mikraj ini tentunya harus dijadikan dorongan dan penyemangat bagi diri pribadi setiap muslim untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT.
Rangkaian Peringatan Isra Miraj, secara subtansi yaitu peristiwa perjalanan Nabi Muhammad SAW mulai dari Masjidil Haram, ke Masjidil Aqso sampai ke Sidrotul Muntaha yang dilakukan hanya dalam waktu satu malam. Dalam peristiwa Isro dan Miraj inilah Nabi Muhammad SAW mendapatkan Perintah Sholat 5 (lima) kali dalam sehari semalam, yaitu sebuah perintah langsung dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad tanpa perantara malaikat jibril. Makna pentingnya adalah ibadah sholat merupakan ibadah yang paling utama yang harus ditunaikan oleh setiap umat Islam, bagi yang meninggalkannya mendapatkan dosa.
“Berangkat dari disiplin menjalankan ibadah sholat inilah, maka akan melahirkan masyarakat yang memiliki kesholehan ditengah masyarakat,” ujarnya.
Masyarakat yang soleh akan melahirkan lingkungan yang sholeh pula. Dalam konteks ini, Isra Miraj harus diartikulasikan sebagai salah satu upaya transformasi diri atas kesalehan Nabi Muhammad SAW agar dijadikan penyemangat untuk membangun nilai-nilai agamis agar tercipta masyarakat yang madani yang merupakan bagian dari demokrasi seperti toleransi, transparansi, anti kekerasan, kesetaraan gender, cinta lingkungan, pluralisme, keadilan sosial, ruang bebas partisipasi, dan humanisme.
Meneladani kehidupan Rasulullah dalam berbagai bidang kehidupan, teladan Rasulullah masih relevan untuk diterapkan. Sebagai ilustrasi, Rasulullah mengajarkan untuk selalu bersikap adil, keadilan ini patut diwujudkan dalam menjalankan kehidupan. Dengan menerapkan nilai-nilai keadilan, semua belajar untuk dapat hidup toleran dengan sesama, ikhlas meringankan beban sesama, dan berjuang untuk mendapatkan hak dan perlakuan yang adil bagi sesama.
Melalui peringatan Isra Miraj diharapkan kita dapat energy baru bagi seluruh Muslim untuk bisa selalu mendahulukan hak Allah SWT, sebagai implementasi kewajiban kita sebagai hamba ciptaan Allah SWT yaitu Perintah Solat.
“Implementasinya adalah apabila saat kita sedang asyik bekerja lalu mendengar suara Azan, stop bekerja, saat rapat, saat menerima tamu, dan kesibukan apapun di kantor segera tinggalkan datangi rumah Allah SWT dengan sholat berjamaah di masjid,” ujarnya.
Hayati dan resapi nilai-nilai sholat dengan senantiasa mengagungkan dan membesarkan Allah SWT kedalam diri masing-masing, sehingga semua mampu menjadi duta salam, duta rahmat, dan duta keberkahan dalam menjalani kehidupan di alam semesta ini.
Apabila semua masyarakat khususnya yang muslim dimanapun berada, selalu konsisten dan istiqomah untuk melaksanakan perintah Allah dan Rosul-nya terutama dalam memelihara sholat berjamaah di masjid, Bupati berkeyakinan akan tercipta Pemerintahan Kabupaten Kutai Kartanegara yang Bersih dari praktek-praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme karena merasa dalam berkerja dirinya selalu diawasi oleh Allah SWT.
“Sehingga akan lahir jiwa-jiwa yang saling membantu dan tolong menolong, saling memberi, saling melayani dengan penuh keikhlasan, yang pada gilirannya akan segera terwujud masyarakat yang sejahtera dan bahagia di bumi etam Kutai Kartanegara. Aamiin,” ujarnya.
Diakhir, Edi mengajak untuk terus meningkatkan persaudaraan sebagai sebuah bangsa lebih-lebih pasca Pemilu ini.
“Perbedaan pilihan adalah wajar, jangan sampai akibat perbedaan pilihan menyebabkan perpecahan dan terputusnya tali silaturahim,” demikian ujarnya.
Acara tersebut juga dirangkai dengan penyerahan bantuan bahan pangan pokok dari BAZNAS Kukar kepada yang berhak menerimanya. (Prokom04)