Asisten III Terima Audiensi YBA Samarinda Terkait Pertukaran Pelajar Luar Negeri
Tenggarong – Asisten III Bidang Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kutai Kartanegara (Kukar) Totok Heru Subroto menerima audiensi pengurus Yayasan Bina Antarbudaya (YBA) Chapter Samarinda, terkait pertukaran pelajar siswa berprestasi Provinsi Kaltim, Senin (7/11) di Ruang Eksekutif Kantor Bupati Kukar.
Ketua YBA Samarinda Rina Juwita mengatakan kunjungannya bersama rombongan dan salah satu pelajar dari negara Polandia hasil pertukaran pelajar tersebut, guna memperkenalkan YBA dan membangun sinergi bersama Pemkab Kukar, terkait memberikan dukungan kepada para pelajar untuk pengalaman belajar budaya di luar negeri.
“Selain untuk membangun sinergi bersama Pemkab Kukar, kami juga ingin memperkenalkan Yayasan Bina Antarbudaya yang khusus menangani pertukaran pelajar setingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat kepada Pemkab Kukar,” ujarnya.
Dirinya berharap melalui audiensi tersebut kedepan akan semakin banyak para pelajar yang berasal dari Kukar mendapatkan pengalaman berangkat belajar di luar negeri.
Sementara itu, Asisten III Totok Heru Subroto menyambut baik audiensi tersebut, menurutnya dari hasil diskusi terdapat beberapa peluang yang bisa diusahakan oleh Pemkab Kukar dalam mendukung program pertukaran pelajar tersebut, diantaranya melakukan pendekatan kepada Dinas Pendidikan Provinsi Kaltim yang memiliki kewenangan terkait pendidikan SMA, melalui program pertukaran pemuda berprestasi, program Tanggung Jawab Sosialisasi Perusahaan (TJSP), serta program beasiswa Kukar Idaman.
“Dari hasil diskusi kita terhadap empat peluang, yang pertama kita melakukan pendekatan kepada Pemerintah Provinsi melalui Dinas Pendidikan Provinsi yang dalam hal ini memiliki wewenang, kalau dari kita itu melalui program tukar menukar pemuda berprestasi, dan yang paling memungkinkan sendiri melalui program beasiswa Kukar Idaman yang nantinya bisa kita berikan batasan khusus, beasiswa tapi untuk khusus dikirim ke luar negeri, sumbernya nanti bisa dari pemkab maupun dari TJSP,” ucap Totok.
Untuk diketahui, Bina Antarbudaya adalah organisasi pendidikan antarbudaya berbasis relawan, yang memberikan kesempatan untuk memperoleh pendidikan antarbudaya secara global. Sejak didirikan pada tahun 1985, Bina Antarbudaya telah mengirim lebih dari 4500 siswa Indonesia dan menerima lebih dari 1500 siswa asing dari berbagai Negara. Saat ini Bina Antarbudaya telah memiliki 20 chapter di seluruh Indonesia. Bina Antarbudaya merupakan mitra AFS Intercultural Programs, salah satu organisasi pertukaran antarbudaya terbesar di dunia yang beroperasi di lebih 60 negara di lima benua.(prokom07).