Buka Musda MUI, Bupati Harap Ulama Terus Cegah Konflik Keagamaan dan Kawal Program Vaksinasi
Tenggarong – Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) membuka Musyawarah Daerah (Musda) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kukar ke-10 tahun 2021, Ahad (12/12) di Hotel Grand Elty Singgasana, Tenggarong, ditandai dengan memainkan rebana.
Bupati mengapresiasi seluruh jajaran MUI tingkat Kabupaten dan Kecamatan se-Kukar atas perannya menjadi jembatan komunikasi antara ulama dengan pemerintah (umaro), atas kontribusinya dalam mencerdaskan umat dan membangun hubungan yang harmonis dan kondusif, bukan hanya di internal umat Islam tetapi juga kerukunan antar umat beragama di wilayah Kukar.
Pemkab juga mengapresiasi pada langkah responsif MUI Kukar yang secara konsisten menyuarakan pentingnya kita mematuhi protokol kesehatan, termasuk dalam kegiatan beribadah dan berdakwah.
Edi mengatakan MUI adalah rumah besar bagi umat Islam, setidaknya ada tiga peran utama MUI, pertama yaitu sebagai pelayan umat, karena itu program-program MUI harus menjawab masalah yang dihadapi umat.
Kedua, sebagai penuntun umat, yaitu, MUI harus berperan mengarahkan dan menuntun umat.
Kemudian yang ketiga, MUI juga harus menjaga akidah umat, yaitu merawat akidah agar tidak terpengaruh dengan faham dan aliran intoleransi atau radikal.
Edi kemudian menyebut di Kukar terdapat faham yang berpotensi terjadi benturan dimasyarakat, adanya pengajian-pengajian yang mengajarkan ajaran-ajaran yang dinilai menyimpang dari ajaran Islam pada umumnya, sehingga menimbulkan keresahan di masyarakat.
“Disinilah peran strategis MUI Kukar bersama Pemerintah Daerah, Instansi vertikal di daerah dengan melibatkan tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh agama dapat mengambil kebijakan dan langkah-langkah pencegahan dan penanganan konflik keagamaan maupun meningkatkan kewaspadaan terhadap berkembangnya kembali sel-sel terorisme di Kukar,” ujarnya.
Mengingat peran strategis MUI tersebut, Pemkab Kukar berharap melalui Musyawarah Daerah MUI, dapat memilih Ketua dan kepengurusan yang dapat bermitra dengan Pemkab Kukar dalam mencerdaskan umat dan membangun kehidupan beragama serta hubungan bermasyarakat yang harmonis dan kondusif.
Kedua, bagi pengurus MUI Kabupaten yang terpilih adalah orang-orang yang benar-benar memahami agama Islam, karena MUI diharapkan kehadirannya dalam Memberikan nasihat dan fatwa mengenai masalah keagamaan dan kemasyarakatan kepada Pemerintah dan masyarakat.
Ketiga, bagi pengurus MUI Kabupaten yang terpilih harus mampu membangun hubungan serta kerjasama antar organisasi, lembaga Islam, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan cendekiawan muslimin, dalam memberikan bimbingan dan tuntunan kepada masyarakat khususnya umat Islam dalam memantapkan persatuan dan kesatuan bangsa.
“Selanjutnya, saya mohon MUI juga dapat membantu mengawal program vaksinasi, sebagai jalan keluar untuk mengatasi pandemi agar kesehatan masyarakat cepat pulih, dan ekonomi bisa bangkit kembali, ” demikian harapnya.
Sementara, Ketua Panitia Acara itu, Agus Setia Gunawan mengatakan Musda itu bertujuan untuk memilih Pimpinan MUI Kukar masa khidmat 2021-2026, dan menyusun program kerja lima tahun kedepan.
Acara itu dihadiri Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, para Alim Ulama, Pimpinan Pondok Pesantren, Dewan Pimpinan MUI Kaltim dan Kukar dan seluruh jajaran pimpinan MUI Kecamatan se-Kukar. Juga hadir Pimpinan Ormas Islam Kukar, Rektor dan Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Kutai Kartanegara, serta Ketua dan Pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama Kukar. (prokom04)