Bukhori: Tak Lagi Formal, Pendidikan Kesetaraan Kini Berbasis Pemberdayaan Masyarakat
TENGAGRONG – Satuan Pendidikan Non Formal Sanggar Kegiatan Belajar (SPNF-SKB) Muara Jawa, Kutai Kartanegara (Kukar) membagikan modul pembelajaran mulai dari paket A setara SD, paket B setara SMP dan paket C setara SMA, Selasa (4/1/2022) di Gedung Belajar Muara Jawa.
“Pemeberian modul pembelajaran pendidikan kesetaraan adalah bahan ajar yang diperuntukkan bagi pendidikan program paket A, pekat B dan paket C. Selain modul yang telah dibagikan juga tersedia dalam bentuk digital yang dapat langsung dipelajari melalui emodul.kemndikbud.go.id,” kata Kepala SKB Muara Jawa Bukhori.
Menurut Bukhori, modul belajar bagi siswa-siswi kesetaraan bertujuan untuk memudahkan peserta didik untuk belajar dimana dan kapan saja secara fleksibel, terukur dan terbarukan karena dapat dipelajar baik tatap muka, tutorial atau secara mandiri,” ujarnya.
“Semoga modul yang dibagikan tersebut dapat dimanfaatkan dan dipelajari dengan baik, sebagai bahan dalam mengikuti pembelajaran baik secara luring (tatap muka) ataupun daring (secara online),” katanya.
“Artinya, pembelajaran kesetaraan kedepannya tidak lagi berbasis seperti pendidikan formal, melainkan warga belajar lebih ditekankan ke literasi, numerasi dan karekter, baik individu maupun secara pemberdayaan kolektif,” ujar Bukhori.
Pendidikan kesetaraan sebagai pendidikan alternatif untuk memberikan layanan kepada masyarakat yang karena kondisi geografis, sosial budaya, ekonomi dan psikologis tidak berkesempatan mengikuti pendidikan dasar dan menengah di jalur pendidikan formal. Kurikulum pendidikan kesetaraan dikembangkan mengacu pada kurikulum 13 pendidikan dasar dan menengah hasil revisi berdasarkan peraturan Mendikbud No, 24 tahun 2016.
Proses adaptasi kurikulum 13 kedalam kurikulum pendidikan kesetaraan adalah melalui proses kontekstualisasi dan fungsionalisasi dari masing-masing kompetensi dasar, sehingga peserta didik memahami makna dari setiap kelompok tensi yang dipelajari.
Pembelajaran pendidikan kesetaraan juga menggunakan prinsip flexibele learning sesuai karekteristik peserta didik kesetaraan. Penerapan prinsip tersebut menggunakan sistem pembelajaran modular, dimana peserta didik memiliki kebebasan dalam penyelesaian tiap modul yang di sajikan. (Prokom10)
Penulis: Irwan
Editor: Irwan