Bupati Apresiasi Kolaborasi TPID Kukar Berhasil Kendalikan Inflasi
Tenggarong – Upaya pengendalian Inflasi di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus dilakukan melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID). Kolaborasi yang telah terjalin sudah berjalan dengan baik hingga mengantarkan Kabupaten Kukar meraih penghargaan TPID Terbaik Di Tahun 2024.
“Atas nama Pemkab Kukar, saya memberikan apresiasi dan terima kasih kepada TPID Kabupaten Kukar yang telah berkolaborasi serta bekerjasama dengan baik selama ini mengantarkan kita mendapatkan penghargaan sebagai pengelolaan TPID Terbaik. Untuk itu , semua ini agar terus ditingkatkan dan dievaluasi, karena yang kita tangani ini adalah kebutuhan dasar kebutuhan pokok masyarakat “,kata Bupati Kukar Edi Damansyah, pada acara rangkaian kegiatan pelaksanaan gerakan pangan murah dalam rangka pengendalian inflasi menjelang hari raya besar keagamaan Natal dan tahun baru 2025, bertempat di Taman Creative Park Timbau, Sabtu (14/12/24).
Lebih lanjut dikatakannya pengendalian inflasi didaerah tidak bisa bekerja sendiri tanpa adanya sebuah tim, semua yang telah diraih tidak datang dengan sendiri tanpa adanya komitmen dan keras bersama – sama. “Atas capaian ini, saya harap agar terus dilakukan dengan baik tentunya ada langkah-langkah strategis lagi, terkait tugas TPID dalam pengendalian inflasi sampai di wilayah desa-desa di kecamatan-kecamatan di Kukar”,ucapnya.
Diingatkannya jika karakteristik wilayah Kabupaten Kukar terbagi dari 3 zona dari pesisir, tengah dan hulu. Juga dari sisi kultur masyarakatnya berbeda dari sisi struktur ekonomi masyarakatnya juga berbeda, semua harus dipahami dengan baik sehingga apa yang dilakukan TPID terkait dengan pengendalian harga kebutuhan bahan pokok yang disediakan harus sampai di masyarakat.
“Alhamdulillah Ini sudah berjalan dengan baik tapi tolong diingat apa yang sudah dikerjakan oleh TPID ini hanya terkait bagaimana memastikan pasokan barangnya, rantai distribusinya terkendali, harganya sampai kepada tengah-tengah masyarakat tercapai, kemudian ada subsidi kita di sana. Tolong diingat, ini bukan hanya satu-satunya tugas TPID, namun paling utama adalah bagaimana daya beli masyarakat itu sendiri selalu tersedia dengan baik karena walaupun barangnya ada rantai pasokan kita ada, ada subsidi kita dari APBD, tetapi kalau daya beli masyarakat Lemah juga ini tidak bisa berjalan dengan baik”,tegasnya.
Selain menjaga stabilitas inflasi, Edi juga menekankan komitmen Kukar untuk menjadi salah satu lumbung pangan di Kalimantan Timur. Dukungan terhadap sektor pertanian terus dilakukan, termasuk melalui program seperti TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) di Kecamatan Tenggarong Seberang dan kegiatan karya bakti Polres Kukar berbasis pertanian.
Sementara Ketua Harian TPID Kabupaten Kukar H Sunggono menjelaskan dalam upaya mempercepat upaya penanggulangan inflasi, Pemkab Kukar telah merealisasikan APBD termasuk anggaran yang bersumber dari DID yang diberikan oleh pemerintah pusat adalah untuk penanaman cabe. “Untuk merealisasikannya ada 40 KWT yang masuk dalam program Penanganan dan penanaman cabe yang sedang berjalan”,ujarnya.
Adapun perkembangan komunitas pangan 13 Desember 2024, berdasarkan informasi dan operator petugas di 20 Kecamatan dan 14 Kecamatan saja yang setiap hari melaporkan harga barang-barang yang saat ini ada di lapangan di 20 Kecamatan,seperti beras medium stabil di harga 13.000 per kilo, minyak satu liter 17.000, telur ayam yang 3000 kg, bawang merah 38.000 per kg, bawang putih 36.000 perkg, cabe rawit 36.000 per kilo dan cabe merah 31.000 per kg.
“Yang perlu Kita waspadai dan masih dipantau adalah kemungkinan terjadinya kenaikan harga komunitas pangan khususnya beberapa hal yang sudah disampaikan tadi, baik bawang merah, ayam ras kemudian cabe merah. Beberapa hari terakhir yang tidak bisa kita perkirakan sehingga sangat memungkinkan mengganggu distribusi patok yang ada di beberapa Kecamatan”,jelasnya.(Prokom06)