Bupati Beri Waktu Seminggu Lagi Bagi Para Camat Tuntaskan DTKS
Tenggarong – Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah mengapresiasi atas kerja keras semua Camat, meski target verifikasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) belum selesai tapi progres berjalan.
Dari capaian kinerja yang diminta Edi, dengan waktu telah diberikan 1 minggu, memang tidak menunjukkan hasil yang maksimal.
“Kalau dilihat dari progres dari seminggu, sudah hampir mendekati selesai, dan akan diberikan waktu seminggu lagi bagi kecamatan yang belum menyelesaikan verifikasi DTKS. Kalau sampai ini tidak selesai juga, berarti gagal dalam menajerial waktu dalam pendataan DTKS,” ungkapnya pada Rakor hasil verifikasi dan validasi DTKS Kukar, Senin (5/9) di ruang Serba Guna Kantor Bupati Kukar.
Rakor itu dihadiri oleh Sekda Kukar H Sunggono, Kepala Dinas Sosial Kukar H Hamly, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kukar H Muhammad Bisyron, Tim Gugus Tugas Kukar Idaman dan Camat se Kukar.
Bupati melanjutkan, upaya verivikasi DTKS itu selalu dikontrol oleh Sekda, tinggal para Camat bagaimana menggerakkan Kades-nya, Puskesos dan pihak terkait.
“Tolong diperhatikan, ini akan terlihat kemampuan seorang Camat dilihat dari pekerjaan lamban dan tidak mencapai target. Seseorang bisa dikatakan hebat ditunjukkan dengan hasil nyata dari keberhasilannya pekerjaan, ” ujarnya.
Dilanjutkannya, diantara 18 kecamatan sudah ada yang berhasil selesai tugas verifikasi DTKS. Jadi menurut Edi, jangan bicara kesulitan geografis. Bisa dikatakan yang paling sulit di 18 kecamatan adalah kecamatan Anggana, namun pendataan Anggana selesai 100 persen. Maka, menurutnya tinggal kemampuan manajerial seorang Camat yang diuji kemampuannya.
Lebih penting lanjutnya, dalam suatu pekerjaan yang perlu diperbaiki adalah komunikasi, koordinasi, hubungan kerja, dan kerja bersama. Artinya bagaimana seorang Camat bisa mengatur Kades agar bisa bekerja sesuai dengan arahan yang diberikan. Tumbuhkan komunikasi agar pekerjaan bisa berjalan dengan baik.
Bupati ingin pendataan ini ditangani dengan baik, karena data yang dikumpulkan sekarang akan digunakan sebagai bahan diskusi dengan jajaran Kementerian Sosial.
“Kalau bisa 18 Camat semua hadir nanti agar bisa menjelaskan secara detail bahwa data tersebut diambil langsung di lapangan dan benar – benar nyata dari rumah ke rumah, dengan menunjukkan dokumennya dan standar kerja yang telah dilakukan. Data kemiskinan itu menjadi perdebatan di pusat, untuk itu ini dikawal dengan baik,”ujarnya.
Selain itu DTKS juga digunakan dalam rencana intervensi Rakor Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJSP) yang segera akan diselenggarakan.
“Ini merupakan sebuah tantangan bagi kita dengan melakukan pendataan yang tepat sasaran untuk itu lakukan rapat, karena itu sangat penting dan kita harus optimistis bisa terselesaikan dengan baik,” katanya.
Mengenai sistem yang digunakan, Edi mengatakan jika lancar aplikasinya digunakan, langsung diinput keaplikasi, namun jika ada yang tidak lancar maka lakukan secara manual. Ia kemudian berpesan agar bisa merubah pola pikir dan budaya kerja agar apa yang ingin di capai bisa terselesai dengan baik. (Prokom06)