Bupati Berikan Beasiswa 100 Santri Lanjut Perguruan Tinggi
TENGGARONG – Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah kembali menyerahkan bantuan biaya pendidikan atau Beasiswa. Kali ini diberikan kepada 100 santri yang yang sudah lulus menempuh pendidikan di Pondok Pesantresn (Ponpes) dan melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi (PT) baik di PT yang ada di Kalimantan Timur (Kaltim) maupun yang berada diluar pulau Kalimantan.
Penyerahan beasiswa bagi 100 santri lanjut sarjana tersebut diserahkan langsung Bupati Kukar Edi Damansyah bertepatan dengan puncak peringatan Hari Guru Nasional (HGN) dan HUT PGRI ke-77 yang berlangsung di Halaman Kantor Bupati, Tenggarong baru-baru ini.
“Pemkab Kukar melalui program dedikasi ‘Kukar Idaman’ terus memberikan dorongan dan semangat serta motivasi bagi semua santri yang ada di Kukar, salah satunya dengan memberikan beasiswa lanjut pendidikan ke perguruan tinggi,” kata bupati Edi Damansyah.
“Melalui program beasiswa Kukar Idaman, Pemkab Kukar memberikan beasiswa 100 santri lanjut perguruan tinggi dan 1.000 orang beasiswa di Ponpes,” ujarnya.
Selain itu, pemkab Kukar juga memberikan perhatian terhadap penguatan lembaga pendidikan keagamaan dalam hal ini telah disalurkan bantuan bagi 15 pengelola pondok pesantren yang ada di Kukar dengan besaran bantuan hibah msing-masing Rp100 juta per pesantren untuk menopang kesejahteraan warga pesantrennya.
“Pemberian bantuan dana hibah tersebut tertuang dalam program dedikasi Gema Idaman dalam upaya memperkuat lembaga keagamaan yang ada di Kukar, salah satunya kelembagaan pondok pesantren dengan memberikan hibah yang besaran nilainya disesuaikan kemampuan keuangan daerah,” katanya.
Tidak hanya itu, melalui program dedikasi 1.000 guru sarjana juga telah dialokasikan bantuan beasiswa guru di lembaga-lembaga pesantren yang belum mencapai tarap pendidikan Sarjana yang dilaksanakan secara bertahap dengan target minimal 1.000 guru.
“Program dedikasi Kukar Idaman dilakukan dalam upaya membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, produktif dan modern, tanpa meninggalkan nilai-nilai ketuhanan, dengan kualitas Akhlul Karimah, moralitas, dan mentalitas spiritual,” demikian jelasnya. (Prokom10)