Bupati Buka Rakerda DMI Tenggarong
Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah membuka Rapat Kerja Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kecamatan Tenggarong dan Silaturahmi dengan Pengurus Takmir Masjid se-Kecamatan Tenggarong (7/8/23) di Pendopo Odah Etam.
Edi Damansyah menyampaikan apresiasinya yang besar atas terselenggaranya acara dan juga Edi mengapresiasi kepada seluruh jajaran Dewan Masjid Indonesia mulai dari Tingkat Kabupaten Kutai Kartanegara sampai dengan Tingkat Cabang dan Ranting yang telah menginfaqkan tenaga dan pikirannya untuk tidak pernah capek dan bosan mendorong para Takmir Masjid, Langgar/Mushola agar mampu menjalankan fungsinya dalam Pemberdayaan masyarakat disekitar masjid, Langgar/Mushola.
Ia juga menjelaskan bahwa masjid merupakan mitra pemerintah dalam membangun dan memakmurkan umat.
“Sebagai mitra pemerintah, para pengurus masjid harus memfasilitasi, menyelenggarakan dan melihat perkembangan Zaman sesuai kondisi di lapangan dalam melakukan pendekatan kepada Jamaah dan semua itu tak lepas dari sistem manajemen,”imbuhnya.
Menurutnya, Masjid memiliki peran strategis sebagai pusat pembinaan umat dalam upaya melindungi, memberdayakan dan mempersatukan umat untuk mewujudkan umat yang berkualitas, moderat dan toleran. Masjid tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah ritual ibadah namun masjid secara luas masjid juga berfungsi ibadah sosial di bidang ekonomi, pendidikan, dan sosial budaya.
Edi juga berharap rakerda ini bisa dijadikan instrospeksi diri bagaimana keberadaan takmir masjid bisa menjadi penguat masjid untuk melakukan perubahan kearah yang lebih baik.
“Rakerda ini merupakan monetum untuk menyusun kekuatan dalam membangun masjid, Jika ingin maju harus berubah pola pikir dan budaya kerja”ungkap Edi.
Edi juga meminta Dewan masjid untuk hidupkan kembali dan diaktifkan kembali masjid dengan merubah berubah pola pikir dan budaya kerja serta gunakan sistem manajemen agar terarah dan tertata dengan baik.
Selain itu saat berkeliling ke masjid -masjid, Edi selalu mengingatkan para takmir masjid untuk mendata masyarakat lingkungannya. “Data masyarakat paling tidak masyarakat kurang mampu yang berada di sekeliling masjid,”pinta Edi.
Data jamaah ini sangat penting, disamping untuk memastikan kondisi ekonomi dan sosial jamaah, juga untuk mengetahui kuantitas dan kualitas ibadah para jamaah, Sampai sejauh mana Sholat Berjamaah-nya, Bacaan Al Quran-nya, Zakat-nya apakah ditunaikan dan lain sebagainya.
Dari data-data jamaah ini, ia harapkan akan muncul program MASJID PEDULI JAMAAH, inilah yang saya maksud pemberdayaan fungsi masjid, bukan hanya sebagai tempat ibadah ritual tetapi masjid juga berfungsi sosial dan ekonomi.
Pekerjaan pemetaan jamaah sekitar masjid ini akan menjadi mudah apabila dikerjakan secara bersama-sama, berdayakan kaum milenial remaja masjid karena Dewan Masjid Indonesia Kabupaten Kutai Kartanegara telah menyediakan sarana melalui e-DIMASJID (Elektronik Data Informasi JaMAah Sekitar MasJID).
IEdi juga menjelaskan bahwa dengan program Kukar Idaman yaitu Jaga Masjid maka ia berusaha untuk kembali memakmurkan masjid dengan melakukan rehap dibeberapa masjid.
“Saya berkeliling ke masjid-masjid dan itulah gunanya turun kelapangan jadi paham apa yang diperlukan Masyarakat terutama di rumah ibadah”imbuhnya menjelaskan.
(Prokom08)