Bupati Kukar Buka Festival Budaya “Mecaq Undat “ Desa Sungai Bawang Muara Badak Upaya Pelestarian Dan Pengembangan Adat Istiadat
TENGGARONG – Bupati Kutai Kartanegara Aulia Rahman Basri membuka Festival Budaya “Mecaq Undat” Desa Budaya Sungai Bawang Kecamatan Muara Badak Tahun 2025 Bertempat di Lamin Adat Desa Sungai Bawang Kecamatan Muara Badak yang ditandai dengan pemukulan gong dan melakukan menyumpit balon tanda dimulainya Festival olahraga tradisional dalam rangka menyemarakan dan memeriahkan Festival Mecak Undat 2025.
Sebelum membuka acara tersebut Bupati Kukar Aulia Rahman Basri, Kadis BPMD Arianto , Camat Muara Badak Arpan dan Ketua Dewan Adat Kaltim Viktor Juan diarak dalam perahu menuju Lamin Adat dan didepan lamin adat dilakukan acara penyambutan oleh kepala adat, Aulia Rahman Basri didaulat memutarkan sebuah bambu yang berisi air sebagai tanda pembersihan diri dan selalu diberi Kesehatan.

Tampak hadir dalam acara tersebut Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Muhammad Taufik, Kadis Perikanan dan Kelautan Muslik, Kepala Desa Sungai Bawang Martinus, Plt Ketua Lembaga Adat Dayak Kenyah Kaltim Gun Ingan, Ketua Dewan Adat Kaltim Viktor Juan, Sekretaris Dispora Safliansyah, Ketua PDKT Kukar Hj Maria Ester,serta dinas instansi terkait lainnya.
Ketua panitia Festival Budaya ” Mecaq Undat” Desa Budaya Sungai Bawang Kecamatan Muara Badak Tahun 2025 Martinus Kuhi, mengucapkan selamat datang kepada para undangan. Camat Muara Badak Arpan, beserta Forkopimcam Muara Badak, Ketua Dewan Adat Dayak Kaltim, Ketua Dewan Adat Dayak Kenyah Kaltim, Kepala Adat Besar/ Lembaga Adat Dayak Kenyah Kaltim, Ketua Kerukunan Dayak Kenyah Se- Kaltim, Ketua Umum Gerakan Pemuda Asli Kalimantan Abraham Ingan, Ketua Umum LPAD KT KU A,Vendi Meru, Ketua dan Anggota BPD Se-Kecamatan Muara Badak, Pimpinan perusahaan, donatur dan simpatisan yang telah memberikan dukungan serta sejumlah undangan lainnya.

Festival ini merupakan wujud syukur, yang secara rutin diadakan dari tahun ke tahun sebagai upacara adat panen padi Suku Dayak Kenyah yang secara harfiah berarti menumbuk beras sehingga menjadi tepung. Festival ini memiliki makna penting sebagai upaya pelestarian dan pengembangan adat istiadat dan budaya lelulur kita agar terus diwariskan kepada generasi muda, juga sebagai sarana untuk mempererat tali persaudaraan dan kekeluargaan masyarakat Dayak Kenyah yang bermukim di Kukar, sekaligus menjadi magnet wisata budaya daerah, ujarnya.
Pihak panitia sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelenggarakan acara ini dengan sebaik – baiknya dan semeriah meriahnya, sesuai dengan pepatah adat ” Tegak Mati Hamelung Gunung, Tapi Apa Daya Tangan Tak Sampai. ” Semoga semangat dan niat baik panitia menjaga tradisi ini dapat diterima dan didukung oleh semua pihak. Kegiatan Mencaq Undat ini dimeriahkan dengan aneka tari dan kesenian, serta dimeriahkan dengan festival olahraga tradisional seperti menyumpit, begasing dan belogo, jelas Markus Kuhi.

Aulia Rahman Basri dalam sambutannya sangat mengapresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh panitia pelaksana dan masyarakat Desa Budaya Sungai Bawang yang telah bekerja keras mempersiapkan acara ini. Festival “Mecaq Undat” adalah wujud rasa syukur Komunitas Dayak Kenyah yang ada di Desa Sungai Bawang, Kecamatan Muara Badak atas hasil panen yang melimpah, sekaligus menjadi etalase kekayaan warisan luhur Suku Dayak Kenyah.
“ Kita ketahui bersama bahwa “Mecaq Undat” yang berarti pesta panen padi adalah tradisi yang sarat akan nilai-nilai kearifan lokal. Di tengah derasnya arus modernisasi, upaya untuk terus menghidupkan tradisi atau warisan budaya agar anak cucu kita nanti mengetahui tradisi yang telah dilakukan para leluhur kita dan ini sangatlah penting “,ujar Aulia Rahman Basri.

Harapan kita bersama kegiatan ini akan menjadi warisan budaya yang ada di Kukar, dan secara nilai bisa diaplikasikan sebagai bentuk syukur nikmat yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Inilah cara kita merawat identitas dan jati diri. Melalui berbagai pementasan seni budaya daerah yang ditampilkan, seperti Tari Kancet Lasan, Tari Udoq Kiba, hingga Lomba Menyumpit tidak hanya sebatas berfestival, tetapi kita sedang mewariskan nilai-nilai luhur ini kepada generasi muda kita. Di sinilah momentum untuk memperkuat semangat gotong royong, kebersamaan, dan kepedulian sosial.
Pemkab Kukar memiliki komitmen kuat untuk terus mendorong kemajuan sektor pariwisata yang berbasis pada budaya dan kearifan lokal. Desa Budaya Sungai Bawang ini adalah aset yang memiliki potensi besar untuk terus kita kembangkan bersama. Festival ini juga sejalan dengan visi Kukar Idaman Terbaik yang menempatkan kebudayaan sebagai salah satu pilar penting pembangunan. Melalui kesempatan yang berbahagia ini jadikan Festival “Mecaq Undat” ini sebagai momentum untuk memperkokoh persatuan, dan membangkitkan kembali semangat kita dalam membangun desa dan daerah. Jadikan agenda rutin tahunan dengan berkolaborasi bersama dinas instansi terkait, tentukan tanggal, bulan pelaksanaan setiap tahunnya, Pemkab Kukar siap mendukung semuanya.
Aulia juga berpesan kepada seluruh masyarakat, mari kita ikuti seluruh rangkaian acara ini dengan gembira, tertib, dan penuh semangat. Kepada para peserta lomba, khususnya Lomba Menyumpit, selamat bertanding. Tunjukkan kemampuan terbaik dengan tetap menjunjung tinggi sportivitas, harap Aulia Rahman Basri. ( Prokom 03).




