Dari Perayaan Natal PGI, Bupati Kukar Ajak Kerukunan Umat Beragama Sinergi Membangun Daerah
TENGGARONG – Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah melalui Kepala Kesbangpol Rinda Desianti mengajak kepada semua kerukunan antar umat beragama yang ada di Kukar bersama-sama menjaga dan bersinergi dalam membangun daerah. Hal tersebut disampaikannya saat Perayaan Natal Persekutuan Gereja – Gereja di Indonesia (PGI) Kukar, di Gedung PKM Tenggarong Seberang, Sabtu (28/1).
“Saya mengajak terus menjaga kerukunan di antara umat beragama Keberagaman yang ada ada di Kukar menjadi kekuatan dalam persaudaraan dan menjadikan kekuatan dalam bersinergi membangun Kabupaten yang kita cintai ini,” katanya.
Tidak hanya itu, Ia juga mengajak umat Kristen untuk satu arah, seirama dan satu frekeuensi untuk memikirkan, berbuat, bekerja dan membangun masyarakat Kutai Kartanegara untuk kemajuan yang lebih signifikan.
“Ciri Pemerintah yang baik salah satunya adalah Pemerintah yang bersama dengan Rakyat, Pemerintahan Bersama Dunia Usaha dan Pemerintahan bersama para Akademisi,” ujarnya.
Dikatakannya, perayaan natal merupakan bagian ibadah dari implementasi iman bagi umat kristen dan juga bagian dari pembinaan mental dan spiritual dan Natal memiliki esensi yang sangat berarti bagi saudara-saudara saya umat kristen, Untuk itu harapan saya melalui perayaan natal malam hari ini menjadi dan membawa komitmen ibadah ,Religius dorongan yang kuat bagi umat kristen untuk lebih setia dalam beribadah dan menjadi bermanfaat di lingkungan nya.
“Saya juga mengucapkan terimakasih kepada PGI Kukar, para pendeta, tokoh-tokoh dan pengurus gereja yang telah melakukan pembinaan-pembinaan umat secara kontinue, Karakter bangsa sangat dipengaruhi upaya-upaya yang dilakukan lembaga agama atau keagamaan seperti gereja,” apresiasinya.
Bupati dalam sambutannya juga mengatakan melalui program-program gereja yang menyentuh pada aspek moral, karakter dan spiritual, maka akan menjadi kekuatan yang besar dalam membentuk karakter dan pembangunan kabupaten kita. Moral, karakter dan spiritual inilah yang mempengaruhi perilaku setiap orang dalam berinteraksi baik di dalam keluarga, lingkungan tempat tinggal maupun lingkungan bekerja.
“Pemkab Kukar telah menetapkan Program Rumah Besar Pengentasan Kemiskinan. Salah satunya berbasis pada Rumah Ibadah. Tentunya Gereja memiliki Data Base jemaat secara khusus mereka yang berada di bawah garis kemiskinan. Berdosa bagi kita apabila adanya masyarakat yang seperti itu lalu kita tahu dan membiarkan atau tidak berbuat sesuatu untuk menolong,” ujarnya.
“Saya juga mengharapkan para pendeta dan gereja bisa bersama dengan kami bergandengan tangan untuk membantu gereja-gereja di Desa-Desa yang ada di Kabupaten Kutai Kartanegara. Jika kita Betulungan (Gotong royong-red) maka tidak ada yang tidak bisa kita kerjakan, pasti semuanya bisa kita atasi termasuk Pembangunan maupun Renovasi Gedung gereja yang menjadi Sarana Umat Kristen beribadah,” demikian jelasnya. (Prokom10)