Dengan Aplikasi SIKAP IDAMAN, Diharapkan ASN Berkembang Sesuai Era 4.0
Tenggarong – Inspektorat sebagai instansi Pemerintah berkewajiban menyelenggarakan pemerintahan berbasis elektronik dalam menjalankan tugas dan fungsinya, guna menyesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi yang cepat dan semakin berkembang di era 4.0 dengan transformasi berbasis digital tata kelola pengawasan.
“Proyek perubahan yang disusun untuk mengubah tata kelola pengawasan di Inspektorat yang semula berbasiskan kegiatan dengan output paper yang pelaksanaannya memerlukan waktu dan prosedur yang lama, berubah menjadi cepat, singkat, transparan, akuntabel, responsive dan melayani, dengan adanya aplikasi ini ASN dituntut untuk bisa lebih berkembang sesuai dengan tuntutan zaman,” kata Inspektur H Heriansyah pada paparannya dalam acara launching Aplikasi Sistem Informasi Pelaporan Kinerja dan Disiplin Aparatur Daerah (SIKAP) IDAMAN, di Ruang Serba Guna Kantor Bupati, Rabu (2/11).
SIKAP IDAMAN yang di Launching Staf Ahli Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Didi Ramyadi bersama Inspektur Kukar H Heriansyah tersebut, merupakan salah satu proyek perubahan yang diharapkan dapat menjadi output aplikasi yang dapat dioperasionalkan di tahun 2022, diantaranya Sistem Administrasi Surat menyurat dengan nama Aristokrat, Sistem Layanan Jasa Konsultasi (SAPA Inspektorat), Sistem Informasi Pelaporan Kinerja dan Disiplin Aparatur Daerah (SIKAP IDAMAN), Sistem Informasi Manajemen Penyelesaian Tindak Lanjut HAsil Pengawasan APIP/BPK RI (SIPENTAL) dan 2 aplikasi lainnya pada tahun 2023 yaitu system Informasi Manajemen Pengawasan (SIMWASDA) dan Sitem Informasi Manajemen Risiko (SIMARIS).
Lebih lanjut dikatakan Heriansyah, Inspektorat yang bertugas sebagai pengawasan akan selalu mengingatkan agar ASN harus bisa lakukan 5 hal di era 4.0, yaitu ASN memiliki agility/kemampuan untuk menghadapi tekanan yang luar biasa, beradaptasi dengan cepat sesuai dengan tuntutan lingkungan, mampu bekerjasama dengan siapapun, mampu memahami dan mempelajari hal baru dengan cepat dan mampu tetap berprestasi dalam kondisi apapun.
“Sesuai dengan visi misi Bupati dan Wakil Bupati dalam Kukar Idaman, ASN dituntut untuk merubah budaya kerja dari perilaku, nilai – nilai dan keyakinan dalam melakukan pekerjaan, merubah pola pikir yang dulu sesuai dengan tuntutan zaman. Jangan hanya berdiam diri sebagai penonton namun tunjukan pekerjaan yang lebih berkualitas lagi,”ungkapnya.
SIKAP IDAMAN sebagai aplikasi kedisiplinan dan presensi ASN saat sekarang, menjadi sebuah instrumen di era perubahan teknologi dapat menjadi tolok ukur penyajian data kedisiplinan dan kinerja ASN, dalam rangka memenuhi kebutuhan organisasi serta menyajikan informasi terkait kepada organisasi, untuk melakukan perhitungan pembayaran tunjangan berbasis kinerja sesuai dengan amanat perundang – undangan.
Ia menjelaskan SIKAP IDAMAN menggunakan aplikasi SSO (single Sign On) sehingga sangat tidak memungkinkan satu akun pegawai untuk digunakan dilebih sari satu perangkat/smartphone. Presensi WFO (Work From Office) harus melakukan scan QR dikantor masing – masing yang mana QR agent presensi akan melakukan generate secara otomatis sehingga QR tersebut tidak statis dan sangat tidak memungkinkan untuk melakukan presensi selain melalui QR agent presensi. Presensi kehadiran melalui Geolocation dan swa foto yang menunjukan titik lokasi saat melakukan presensi dan merekam foto pegawai.
“Aplikasi ini dapat melakukan proses presensi dan pembuatan laporan kinerja bahkan di daerah blakspot atau daerah yang tidak ada jaringan internetnya, sikapi perubahan ini dengan baik untuk kemajuan dalam menghadapi berbagai tantangan kedepanya,”pungkasnya. (Prokom06)