Dikunjungi Tim TAD Jerman, Pemkab Kukar Berharap Ada Kerja Sama Hilirisasi Produk Pertanian Dalam Arti Luas
Tenggarong – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) mendapatkan kunjungan dari kelompok Tenaga Ahli Jerman Tim Transmigration Area Development (TAD) Project, yang diterima oleh Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Wiyono, di ruang Eksekutif Kantor Bupati, Kamis (23/2/2023).
Turut mendampingi Asisten II, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Alfian Noor, Kepala Dinas Perkebunan M Taufik, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Muslik, perwakilan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) dan perwakilan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kukar.
Sementara itu Tim TAD yang dipimpin Dr Benhard May didampingi Anita Moritz sebagai Tenaga Ahli Manajemen TAD Jerman, Heiko Fähnel sebagai Koordinator TAD Jakarta, Christiane Kalle, Liaison Officer TAD Jakarta, serta RainerTippelt Sander sebagai Tenaga Ahli Pertanian, Dr Rainer Opferkuch, Ulrike Schneiberg, dan Ernst Zehrfeld yang merupakan Tenaga Ahli Pengembangan Pengorganisasian.
Selain itu Tenaga Ahli Pertanian TAD Hedda Küster, Holger Neuweger serta hadir pula Dr Winfried Wiederhold selaku Tenaga Ahli Kesehatan TAD.
Asisten II Wiyono menyambut baik dan mengapresiasi kunjungan dari Tim TAD untuk melihat secara langsung hasil – hasil yang sudah dikerjakan TAD pada periode 1977 sampai 1991.
Wiyono juga menjelaskan bahwa struktur Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kukar saat ini banyak bergantung pada sektor minyak dan gas (migas).
“Sekitar 60 persen didominasi oleh sektor tambang dan penggalian, yang lain – lainnya pertanian dalam arti luas,” jelasnya.
Disebutkannya pada visi misi pembangunan Kukar Idaman 2021 – 2026 diprioritaskan pembangunan bidang pertanian, pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Kenapa pertanian, karena ini yang bisa diperbaharui, sementara pertambangan menunggu waktu dan itu juga akan habis,” sebutnya.
Ditambahkannya dengan adanya Ibukota Negara (IKN) bisa menjadi peluang dan tantangan, bagaimana Pemkab Kukar bisa mempersiapkan diri untuk bisa berkontribusi.
Wiyono berharap dari kunjungan Tim TAD ini kedepannya bisa terjalin kerjasama dalam hilirisasi di bidang perkebunan, misalnya pembangunan pabrik – pabrik.
“Semoga ke depan ada kerjasama investasi pada proyek hilirisasi semacam pembangunan pabrik minyak kelapa sawit, karena daerah kita termasuk produsen kelapa sawit,” harapnya.
Sementara, itu Dr Benhard May selaku pimpinan Tim TAD merasa bahagia bisa diterima dan kembali mengunjungi Kukar, setelah kurang lebih 40 tahun yang lalu bekerja di wilayah Kukar.
Ia mengemukakan kunjungan ini untuk melihat kembali hasil yang sudah dikerjakan TAD kurang lebih 40 tahun yang lalu.
“Jadi ini seperti napak tilas,” ujarnya.
Diketahui, TAD merupakan proyek kerjasama antara Republik Federasi Jerman dengan Pemerintah Republik Indonesia yang disebut kerja sama teknis pada saat itu.
Kerjasama Pemerintah Jerman dan Pemerintah lndonesia di wilayah Mahakam Tengah, dulu termasuk Kabupaten Kutai, Provinsi Kalimantan Timur, dari tahun 1977 sampai tahun 1986 dilaksanakan Proyek Pengembangan Wilayah Transmigrasi atau yang biasa disebut Transmigration Area Development, atau lebih dikenal dengan singkatan TAD.
TAD berada dalam pembinaan Kementerian Transmigrasi yang berdasarkan kebijakan pemerintah, pada tahun 1986 dalam pembinaan proyek yang dialihkan ke Kementerian Dalam Negeri, Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah. Dengah nama baru, yaitu Technical Cooperation for Area Development, namun dengan tetap menggunakan singkatan TAD, proyek itu diteruskan sampai tahun 1991.
Usai pertemuan Tim TAD akan mengunjungi beberapa wilayah di Kukar, dimana pada kisaran tahun 1977 hingga 1991 TAD melaksanakan kegiatan disana. (Prokom01)