Dongkrak Nilai SAKIP, Pemkab Kukar Diskusi Dengan SmartID
Tenggarong – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Sekretaris Daerah (Sekda) H Sunggono bersama Kepala Perangkat Daerah terkait mengikuti secara virtual Focus Group Discussion (FGD), dalam rangka perkenalan dengan pihak SmartID serta pemaparan hasil analisalis Laporan Hasil Evaluasi (LHE) Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan Reformasi Birokrasi, Rabu (27/7) di ruang konferensi vido Kantor Bupati setempat.
Sekda mengatakan mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) yang dilaksanakan, nilai SAKIP Pemkab Kukar mestinya BB (sangat baik) untuk tahun 2022, karena ada kenaikan dari tahun 2020 dan 2021 meski masih B tapi terjadi peningkatan poin hasil dari perbaikan yang terus dilakukan Pemkab Kukar.
Sekda kemudian menyampaikan beberapa hal terkait catatan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) mengenai SAKIP Kukar, termasuk apa saja yang dilakukan untuk perbaikannya.
“Terkait SAKIP, kami Pemkab Kukar sudah mengupayakan kebijakan diantaranya melakukan perbaikan komponen unsur penilain, yakni dengan melakukan perjanjian kinerja secara berjenjang anatara Kepala Daerh dengan Kepala OPD sampai Pejabat Eselon Empat,” ujarnya.
Menurutnya, perjanjian kinerja itu juga menerapakan Dokumen Indikator Kinerja Utama (IKU) tambahan berapa ukuran kerja yang tersistem, misalnya laporan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) di OPD, kepatuahan menertibkan aset. Selain itu, menginput Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP) juga masuk ukuran kinerja.
“Ini kami evaluasi, jika tak patuh maka kinerja yang bersangkutan kami turunkan, ada juga rapor kinerja OPD, ukuran kinerja itu terstruktur dan terukur,” tegas Sunggono.
Mengenai evaluasi program, Sekda mengatakan, Kukar sudah ada sistem e-Pantau, sehingga beberapa program yang belum menyentuh kebutuhan masyarakat itu bisa terlihat, hal ini sebenarnya efektif.
“Hal terbaru yang kami lakukan agar target RPJM itu terkawal dari awal, yakni program RPJM yang kami copy paste ke sistem e-RPJM, sehingga takada adalagi OPD berkegiatan di luar RPJMD dan juga kami buatkan sistem pendampingnya,” terangnya.
Kemudian Pemkab Kukar telah melakukan akuntabilitas kinerja melalui Inspektorat Daerah, sehingga selama ini Pemkab terbantu dengan apa yang diterapkan Inspektorat, yakni menerapkan kebijakan melakasanakan audit dari awal kegiatan, hal ini untul mengeliminasi kemungkian terjadinya permaslahan.
Selain itu, Sekda juga menginformasikan bahwa secara keseluruhan di Kukar ada ambiguitas kinerja ASN, hal tersebut menurutnya cukup menggangu, yakni indeks profesionalitas cukup rendah, sementara indeks pelayanan kepada masyarakat termasuk yang tertinggi di Kaltim.
Untuk itu, Sekda mengatakan apa yang disampaikannya tersebut agar menjadi bahan perbaikan nilai SAKIP Pemkab Kukar tahun 2022.
“Sesuai arahan Kepala Daerah, kami lebih fokus untuk memberikan hasil yang memaskan masyarakat. Maka, kami siap melakukan perbaikan terlebih yang berkaitan dengan pelayanan masyarakat,” demikian ujarnya.
Sementara, tim teknis SmartID Suhartono Winoto mengatakan, tujuan acara itu untuk silaturahuim dengan Pemkab Kukar, dan melakukan pendalaman persiapan rencana aksi LHE SAKIP, dimana KemenPAN RB sudah memuli pra evaluasi SAKIP.
Disebutnya, SmartID adalah tech-company yang bergerak di bidang penguatan tata kelola pemerintahan dan pembangunan melalui pendidikan, kajian, dan pendampingan bagi instansi pemerintah ataupun entitas organinasi lainnya, serta menyediakan layanan teknologi pendidikan (ed-tech), dan pengembangan perangkat lunak (software development).
“Jadi, kami ingin lebih dekat dengan Pemkab Kukar Kukar dan membantu terkait dokumen SAKIP,” ujarnya.
Pihaknya juga memiliki produk smaratGov, dengan adanya apalikasi tersebut, akan teridentifikasi Perangakt Derah mana yang belum memenuhi kelayakan dokumen yang di inputnya.
Dikatakannya, ada mekanisme baru AKIP, yang menarik ini seuai dengan mindset Bupati Kukar yakni bertujuan untuk bermanfat bagi semua pihak termasuk mayarakat. Ada sub kompnen kualitas dan pemanfaatan yang bisa menghasilkan poin tinggi.
“Kita harus siap strtegi internalnya untuk menasime baru ini, tak cukup hanya penuhi dokumen tapi mengawal hingga pemanfataannya. Poin pemanfaatan ini jadi perbaikan kinerja,” katanya.
Acara yang berlangsung santai itu juga diisi dialog yang membahas hal-hal agar nilai SAKIP Kukar terus terjadi perbaikan. (prokom04)