DPMD Sosialisasikan Lomba Posyandu Terbaik Kabupaten Tahun 2023
TENGGARONG – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menggelar Sosialisasi Penilaian Pelaksanaan Posyandu Terbaik Tingkat Kabupaten tahun 2023 dengan Tema “Posyandu Idaman Sahabat Keluarga” dibuka oleh Kepala DPMD Arianto yang diikuti oleh semua posyandu di 18 kecamatan, secara virtual di Ruang Vidcom Lantai 2 Kantor Bupati, Tenggarong, Kamis (2/2/2023).
Kadis PMD Arianto memgatakan penilaian posyandu tahun 2023 sebagai bahan penyeimbang dalam program yang telah termuat dalam RPJMD Kukar 2021-2026, salah satunya program keluarga peluli kesehatan berbasis indeks kesehatan masyarakat.
“Penilaian posyandu terbaik tahun ini diawali dengan sosialisasi sebagai bagian pembinaan posyandu, sehingga dalam penilaiannya nanti dapat berjalan maksimal dan hasilnya juga baik,” katanya.
Tidak hanya itu, kata Arianto penilaian posyandu terbaik tersebut akan dimulai seleksi tingkat kecamatan pada tanggal 3 s/d 16 Maret 2023 mendatang.
Dimana, lomba tersebut sebagai ajang kompetisi Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) untuk menunjukkan kemampuan atau prestasi kerja sebagai salah satu lembaga kemasyarakatan desa yang mempunyai tugas membantu pemerintah desa/kelurahan dalam memberikan kesehatan dasar sesuai Permendagri No.18/2018.
“Jumlah posyandu di Kukar saat ini sebanyak 793 posyandu dan 3.898 kader posyandu, tentu keberadaan posyandu ditiap kecamatan desa/kelurahan dapat berpartisipasi dalam ajang penilaian posyandu terbaik tahun 2023 yang bertemakan “Posyandu Idaman sahabat Keluarga,” ujarnya.
Sementara itu Ketua PKK Kukar Maslianawati Edi Damansyah secara virtual menyambut baik atas terselenggaranya sosialisasi penilaian posyandu terbaik yang diikuti semua kecamatan yang ada di Kukar.
“Saya menyambut baik sosialisasi penilaian posyandu terbaik yang diselenggarakan oleh DPMD Kukar sebagai bagian penguat dan realisasi dari program dedikasi Kukar Idaman yakni keluarga peduli kesehatan,” ujarnya.
Menurut Maslianawati, posyandu di Kukar sangatlah banyak dan tentunya ini belum sepenuhnya memiliki sarana dan prasarana yang terstandar. Untuk itu Maslianawati mengajak semua pihak bersinergi memikirkan keberadaan posyandu termasuk kesejahteraan para kader posyandu sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan dasar masyarakat.
“Masih banyak PR yang harus dikerjakan kedepannya, baik itu sarana dan prasarana posyandu hingga kesejahteraan bagi para kader posyandu itu sendiri. Inilah saya rasa penting ditindaklanjuti sehingga keberadaan para kader-kader posyandu juga yang mumpuni dalam layanan kesehatan yang tentunya menjadi salah satu penilaian penting kedepannya,” demikian ujarnya. (Prokom10)