Dukung Program ‘Kukar Idaman’, SKB Muara Jawa Latih dan Berikan Alat Racik Kopi Sebagai Modal Usaha Baru
TENGAGRONG – Pendidikan Kecakapan Kewirausahaan (PKW) merupakan salah satu program Pendidikan Non Formal Sanggar Kegiatan Belajar (SPNF-SKB) Muara Jawa, sekaligus sebagai upaya mendukung program ‘Kukar Idalam’ (Inovasi, Berdaya Saing dan Mandiri) dalam misi ke tiga yakni memperkuat pembangunan ekonomi berbasis pertanian, pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Program PKW SKB Muara Jawa yang berorientasi pada penciptaan peluang usaha baru melalui pelatihan racik kopi, salah satu upaya bersama dalam mendukung program Kukar Idaman yakni pembangunan ekonomi dan kukar siap kerja,” kata Kepala SKB Muara Jawa Bukhori, Senin (12/9/2022) di Kampus SKB Muara Jawa.
Dikatakan Bukhori, pelatihan meracik kopi atau barista juga akan memberikan dampak bagi peningkatan ekonomi bagi masyararakat, khususnya bagi warga belajar dengan peluang besar dapat mengimplementasikan ilmu yang di dapat untuk berusaha.
“Tren ngopi di kalangan masyarakat terutama milenial ini sudah menjadi gaya hidup dan dibarengi dengan menjamurnya coffee shop serta banyaknya pecinta kopi yang tumbuh pesat, hal ini tentu menjadi peluang yang sangat besar dalam pemasaran usaha. Dengan adanya pelatihan ini bisa menjadi suatu dampak yang baik agar lebih semangat kedepannya bagi pengusaha kopi,” ujarnya.
Dijelaskan Bukhori, SKB Muara Jawa terus melakukan terobosan dan inovasi dalam memberikan penguatan berwirausaha bagi warga belajar salah satunya menggandengan beberapa UMKM lokal sebagai motivator dalam menumbuhkan motivasi dan minat para warga belajar untuk mengembangkan wirausaha, seperti UMKM Apakabar Muara Jawa sebagai platform digital, UMKM NerdZone Coffe, Kedai Kamarsuso, Tweenty coffe, Koperasi Apel Sejahtera.
“Alhamdulillah, program PKW ini juga mendapat suport bantuan dari Kementrian Pendidikan dan Kebduayaan dengan program ketrampilan Barista. Tentu kedepannya diharapkan sumbangsih dunia usaha juga sangat diharapkan terutama pemerintah dalam mengembangkan keterampilan dan kecakapan warga belajar untuk dapat berkreasi ciptakan usaha-usaha ekonomi baru di Kutai Kartanegara,” harap Bukhori.
Ditambahkan Bukhori, keterampilan PKW Barista berupa pengolahan biji kopi pilihan yang nantinya peserta akan mendapatkan pelatihan dengan alat dan bahan yang telah tersedia oleh penyelenggara sebagai modal untuk membuka rintisan usaha secara berkelompok.
Satu kelompok sebanyak 5 orang, dengan jumlah 20 peserta dan mengikuti pembelajaran selama 50 kali pertemuan dilaksanakan setiap hari Senin sampai dengan Kamis dengan durasi waktu 200 jam pelajaran. (Prokom10)