Film “Napas Bumi Kalimantan” Berisi Kearifan Lokal Kaltim, Asa Budaya Kaltim Mendunia
Tenggarong – Sebagai upaya melestarikan budaya Indonesia, khususnya yang terdapat di Kalimantan Timur, Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) menggelar nonton bareng film berjudul Napas Bumi Kalimantan, dalam rangka Pekan Kebudayaan Nasional (PKN), Rabu (24/11) malam di halaman Museum Mulawarman, Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara.
Acara tersebut dihadiri para pejabat Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan Kabupaten Kukar, juga DPRD, termasuk Plt Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setkab Kukar Wiyono, Ketua DPRD Kukar Abdul Rasyid.
Hadir juga Wakil Ketua Komisi 10 DPR RI Hetifah Sjaifudian, Direktur Pengembangan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbud-Ristek Restu Gunawan.
Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Pemprov Kaltim Andi Muhammad Ishak mewakili Gubernur Kaltim dalam sambutannya mengatakan menyambut baik dan mengapresiasi acara tersebut. Disebutnya, Pemprov Kaltim mendukung karya sineas film dalam negeri khususnya dari Kaltim sendiri.
“Mari kita dukung sepenuhnya film-film buatan anak negeri, khususnya dari Kaltim agar maju di level nasional hingga internasional,” harapnya.
Sementara, Hetifah S juga berharap potensi seni budaya di Kaltim dapat tampil baik nasional maupun internasional. Untuk itu dirinya mengajak semua stakeholder mendukung agar pelaku seni bisa terus berkreasi dan ditampilkan.
“Saya harap pelaku seni budaya bisa di Kaltim ini dirangkul untuk tetap berkreasi dan ditampilkan,” ujarnya.
Sedangkan Direktur Jen Pengembangan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbud-Ristek Restu Gunawan saat membuka acara itu mengucapkan selamat atas ditetapkannya Sultan Aji Muhammad Idris (Sultan ke-14 Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura) sebagai Pahlawan Nasional. Serta mengapresiasi karena Kukar khususnya menjadi bagain dari lokasi Ibu Kota Negara (IKN) baru. Untuk itu dirinya mengingatkan stakeholder dan masyarakat Kaltim khususnya Kukar agar bersiap mencari salah satu ‘brand’ (merek) dari kearifan lokal yang akan ditonjolkan.
“Harus segra cari brand-nya apa, jangan sampai tuan rumah jadi penonton, maka kita gali potensi budaya yang ada. Kalau tidak kita siapkan nanti bisa miris, harus dipikirkan apa yang menjadi kekuatan kita, kebudayaan adalah jalan kemajuan, kita punya potensi itu,” ujarnya.
Sementara Ketua Pantitia acara itu mengatakan, film dengan sutradara ternama di Indonesia Lasja F Susatyo yang merupakan garapan Dirjen Pendidikan Vokasi itu menggambarkan Budaya, seni, alam, dan kehidupan sosial masyarakat di wilayah Kaltim termasuk di dalamnya Kukar. Film Napas Bumi Kalimantan yang salah satu lokasi shootingnya di desa Loa Duri Kecamatan Loa Janan Kukar itu, menggaet band metal populer tanah air Edane, yang dimotori Eet Sjahranie asal Kaltim, serta Uyau Moris musisi Indonesia dengan spesialisasi sebagai pemain Sampe, alat musik petik khas Dayak Kenyah.
“Film ini mengeksplore keindahan landscape Kaltim termasuk Kukar, pemainnya ada dari Jakarta dan banyak talent dari Kaltim. Harapannya film ini jadi inspirasi masyarakat Kaltim juga Kukar, bahwa wilayah kita memiliki keanekaragaman hayati dan landscape alam luar biasa menjadi penggerak bahwa industri film itu bisa muncul dari mana saja idenya, dan menunjukkan Kaltim salah satu lokasi terbaik shooting film di Indonesia,” demikian ujarnya.
Untuk diketahui PKN merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Kemendikbud-Ristek, sebagai wujud implementasi dari agenda strategi pemajuan kebudayaan, yang diwujudkan dengan cara menyediakan ruang bagi keberagaman ekspresi budaya, serta mendorong interaksi budaya guna memperkuat kebudayaan yang inklusif.(prokom04)