Hadiri Perayaan Natal di Desa Enggelam, Bupati Harap Tatanan Sosial Beragama Terus Berjalan Baik
Tenggarong – Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah hadiri Perayaan Natal Gabungan sektor IV Sei Berambai, di GKII Sungai Efrat Enggelam Muara Wis, Senin (26/12/22).
Acara ditandai dengan pemukulan gong dan pemberian suvenir berupa Mandau dari Desa Enggelam kepada Bupati Edi Damansyah.
Bupati hadir bersama Kepala Kepala Dishub Kukar Ahmad Junaidi, Kepala DPMD Arianto, Kepala Kesbangpol Rinda Desianti, Anggota DPD RI Dapil Kaltim Zainal Arifin, Camat Muara Wis Fadlianur dan Camat Kenohan H Kaspul.
Edi Damansyah menyambut baik atas undangan yang diberikan kepadanya untuk menghadiri Perayaan Natal dan Tahun Baru 2023. Atas nama Pemkab Kukar Ia mengucapkan selamat Natal dan Tahun Baru 2023.
”Dengan perayaan natal kali ini semoga para umat kristiani di mana pun berada bisa menjadi pribadi yang kokoh senantiasa bersama Tuhan, agar tatanan kehidupan sosial beragama bisa tertata dan berjalan dengan baik dalam terjalinnya toleransi antar umat beragama,” katanya.
Ia meminta agar umat kristiani selalu memperkuat ibadahnya yang dulunya jarang beribadah ke gereja, sekarang harus rajin. Ditekankannya pembinaan sepiritual menjadi hal pokok dan wajib bagi kehidupan manusia selain aktivitas lainnya yang harus dilakukan dalam perjalanan kehidupan.
”Kalau spiritual orang baik pasti yang lainnya juga baik demikian pula dengan fungsi sosial lainnya, mari kita merenung bersama apakah keberadaan kita sekarang sudah memberikan manfaat bagi orang lain dan lingkungan sekitar,” ungkapnya.
Pemerintah Kukar tidak akan berhasil dalam membangun tanpa adanya dukungan semua pihak termasuk masyarakat Kukar. Semua harus saling bersinergi dari dunia usaha, dunia pendidikan, pemerintah dan masyarakat dan semua harus dilandasi dengan sepiritual yang baik pula.
“Seperti program Kukar Idaman dengan visi untuk mencapai masyarakat yang sejahtera dan berbahagia yang dilandasi dengan sepiritual yang baik. Sejahtera adalah warga yang bisa mengakses hak – hak dasarnya dari pendidikan, kesehatan, sektor ekonomi berkelanjutan, sedangkan bahagia yang ingin dicapai adalah kehidupan masyarakat yang tentram, harmoni kebersamaan bergotong royong diselimuti dengan ketakwaan Tuhan Yang Maha Esa,” ucapnya.
Dikatakannya zona hulu penuh dengan tantangan pembangunan sangat besar karena karakteristiknya berawa sehingga memerlukan biaya tinggi untuk mewujudkan standar infrastruktur jalannya, infrastruktur air bersih, litrik dan lainnya.
“Kita akan mewujudkannya secara bertahap agar semua bisa terkoneksi baik itu jalannya dan lainnya agar semua bisa berjalan dengan begitu pula perekonomian disini akan semakin meningkat, untuk itu kebersamaan sangat diperlukan saling bergotong royong dalam membangun, apapun bisa terselesaikan dengan baik jika masyarakatnya saling bergotong royong,”pungkasnya.
(Prokom06)