Unikarta Gelar Wisuda, Pemkab Kukar Ajak Curahkan Pemikiran Berlomba Membangun Daerah
Tenggarong – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Ahyani Fadianur Diani menghadiri Wisuda Sarjana (S1) ke-41 dan Pasca Sarjana (S2) ke-25 Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta), di Kompleks Gor Stadion Aji Imbut, Tenggarong Seberang, Sabtu (31/5/2025). Jumlah yang diwisuda sebanyak 361 orang.
Bupati Kukar Edi Damansyah dalam sambutannya yang di bacakan oleh Ahyani, mengatakan sebagaimana diketahui bersama, kecenderungan banyak pihak, bahwa wisuda sarjana seringkali dimaknai sebagai akhir dari sebuah tahapan pendidikan yang dijalani disebuah perguruan tinggi (kampus).
Pemaknaan itu tidak sepenuhnya salah, karena memang demikianlah adanya. Namun demikian, di balik itu semua, sesungguhnya ada makna lain, bahwa wisuda sarjana adalah awal dari pendewasaan dan perjuangan yang sesungguhnya, dimana setelah hari ini, mereka yang telah diwisuda, memiliki tanggung jawab tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi dituntut untuk berkontribusi nyata bagi keluarga, lingkungan dan tentu saja bagi daerahnya, bahkan bangsa dan negaranya.
Karakteristik kehidupan kampus seperti kebebasan berpikir dan berpendapat, kreatif, inovatif, argumentatif, tekun dan melihat jauh ke depan sambil mencari manfaat praktis dari suatu ide, gagasan (penemuan), hendaknya tetap akan menjadi karakter yang terus melekat pada sosok seorang sarjana.
Artinya, seorang sarjana, kapanpun dan dimanapun dia berada, harus atau wajib untuk tetap menerapkan kebebasan berpikir dan berpendapatnya, kreatif, argumentatif, tekun dan melihat jauh ke depan.
Sehingga dengan demikian, seorang sarjana akan dapat berkontribusi maksimal atas berbagai ciri (karakteristik) yang melekat pada dirinya ketika ia dulu masih menyandang predikat sebagai seorang mahasiswa.
Selanjutnya, tidaklah mudah untuk menyandang gelar sebagai seorang sarjana. Bahwa ada tanggung jawab yang luar biasa besar, yang langsung/tidak langsung harus dipertanggungjawabkan oleh seseorang yang telah menyandang gelar sebagai seorang sarjana.
Yaitu, dia harus membuktikan bahwa dia adalah sosok yang pandai/ahli ilmu pengetahuan, dimanapun dan kapanpun itu. Seorang sarjana adalah sosok yang telah menamatkan pendidikannya, maka idealnya semua yang telah di dapatnya selama menjalani pendidikannya harus bisa dibuktikannya lewat aksi nyata, karena asumsinya dia telah menguasainya, karena dia telah menamatkannya.
Oleh karena itu, tidak ada pilihan bagi seorang sarjana ketika dia kembali di tengah-tengah masyarakat, bahwa dia harus membuktikan kebenaran akan gelar sarjana yang telah disandangnya itu. Sebuah pembuktian yang bukan dengan cara sekedar menunjukkan ijazah yang dimilikinya, akan tetapi lewat karya-karya nyata yang bisa dikontribusikan baik bagi keluarga, bagi lingkungan tempat tinggal, lingkungan kerja bahkan bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
“Sebagaimana data yang kami terima dari Universitas Kutai Kartanegara, bahwa sejak berdirinya Unikarta, kurang lebih 41 tahun yang lalu, Unikarta telah melahirkan dan mencetak 10.618 orang Sarjana, baik S1 maupun S2-nya. Jumlah tersebut sungguh tidak kecil. 10 ribu lebih orang dengan beragam keilmuannya tersebut adalah modal sosial yang luar biasa besar. Apalagi jika kemudian 10 ribu alumni Unikarta tersebut, yang telah berkarir di banyak bidang profesi, dimaksimalkan peran, fungsi dan tanggung jawabnya di bidangnya masing-masing,” ujarnya.
Ia juga, mengatakan Pemkab Kukar tidak akan mungkin bisa mengemban amanah untuk mewujudkan apa yang menjadi cita-cita RPJMD sebagaimana yang tertuang dalam Visi dan Misinya. Pemerintah Daerah memerlukan sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak/berbagai elemen yang ada. Dunia Usaha dari sektor swasta dan masyarakat sipil menjadi dua elemen penting yang harus senantiasa dilibatkan dan melibatkan diri dalam berbagai aspek pemerintahan dan pembangunan.
Kampus sebagai bagian dari masyarakat sipil harus mengambil peran strategis dalam upaya mewujudkan cita-cita Pemerintah Daerah tersebut, termasuk tentunya para alumninya yang telah lulus dan menyandang gelar sarjana, tidak terkecuali wisudawan/wisudawati yang tadi baru saja diwisuda.
“Oleh karena itu, saya ingin berpesan/menghimbau, terkhusus kepada para wisudawan/wisudawati, ayo mari berlomba-lomba untuk mencurahkan perhatiannya baik dalam bentuk tenaga maupun pikiran, untuk berkontribusi maksimal dalam pembangunan daerah yang sama-sama kita cintai ini. Kontribusi saudara-saudara merupakan bukti nyata atas kecintaan saudara terhadap daerah ini, sekaligus sebagai kecintaan saudara pada almamater yang telah demikian berjasa atas pencapaian gelar kesarjanaan saudara,” demikian pintanya. (prokom05).