Ikuti Apel TPK Nusantara, Kukar Komitmen Perangi Stunting
Tenggarong – Wakil Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) H Rendi Solihin didampingi Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Adi Nur, Komandan Kodim 0906/Kutai Kartanegara (KKR) Letkol Inf Jeffry Satria, serta Tim Pendamping Keluarga (TPK) Kukar dan Kepala Perangkat Daerah terkait lannya, mengikuti secara virtual Apel siaga TPK Nusantara , di Ruang Serbaguna Kantor Bupati Kukar, Kamis (12/5), yang ditandai dengan penyerahan rekap data penanganan stunting oleh Wabup Rendi kepada TPK.
Apel itu dihadiri Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr Hasto Wardoyo, Deputi ADPIN (Advokasi Penggerakan dan Informasi) BKKBN Sukaryo Teguh Santoso. Apel itu juga diikuti 33 Pemerintah Provinsi secara virtual, yang berlangsung di Alun – alun Subang.
Usai mengikuti Apel itu, Kepala BP2KB Kukar Adi Nur mengatakan acara yang diikuti oleh TPK se-Indonesia tersebut bertujuan untuk menumbuhkan semangat TPK dalam melakukan tugasnya. Kukar sendiri mempunyai 477 TPK dengan personil 1.431 orang tersebar di 18 Kecamatan yang terbentuk dari tahun 2021 lalu.
“Tim ini kami kerahkan agar bisa memerangi stunting di Kukar,” ujarnya saat diwawancarai.
Dikatakannya, berdasarkan data Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) pada tahun 2021, prevelensi stunting di Indonesia mencapai 26 persen. Artinya, sekitar satu dari tiga anak balita (lebih dari delapan juta anak) di Indonesia mengalami stunting. Angka tersebut masih sangat tinggi jika dibandingkan dengan ambang batas yang ditetapkan WHO yaitu 20 persen.
Dalam upaya penanganan stunting di Indonesia, pemerintah sendiri sudah menargetkan Program Penurunan Stunting menjadi 14 persen pada tahun 2024 mendatang. Memenuhi target tersebut merupakan sebuah tantangan besar bagi pemerintah kukar dan masyarakat. Aktivitas di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) harus mulai dimaksimalkan.
“Untuk itu kami sangat berharap peran semua pihak dalam berkolaborasi memerangi stunting ini, agar Kukar bisa menggapai zero stunting seperti yang dilakukan daerah Jawa Barat yang sudah mulai mendekati zero stunting,” ujarnya.
Diharapkannya, BKKBN terus melakukan pelatihan, orientasi dan sebagainya kepada para TPK agar terus bergerak maju menuju perubahan.
“Walaupun sekarang TPK cuma dibekali pulsa 100 ribu dan 10 ribu perbulan, namun mereka tetap semangat, karena semua demi keluarga dan masyarakat sekitar,” ujarnya.
Lebih lanjut kata Adi Nur, apel tersebut dihadiri oleh 514 Kabupaten dan Kota di Indonesia serta 600 ribu kader, termasuk Kukar telah melakukan komitmen untuk mensukseskan pencegahan stunting di Indonesia.
“Upaya ini serentak dilakukan agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal, dengan disertai kemampuan emosional, sosial, dan fisik yang siap untuk belajar, serta mampu berinovasi dan berkompetisi di tingkat global dan Kukar akan terus lakukan pencegahan sejak dini dari pendampingan pengantin baru dan pendampingan para ibu hamil dimana anak masih dalam kandungan bisa tumbuh dengan baik agar tidak terjadi stunting,” pungkasnya.(Prokom06).