Ikuti Roadshow Percepatan Penurunan Stunting dan Kemiskinan, Asisten I: Kukar Telah Membentuk TPPS dan Membuat Inovasi RaGa PanTas
Tenggarong – Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) Akhmad Taufik Hidayat bersama Ketua PKK Kukar Maslianawati Edi Damansyah mengikuti Roadshow Daring Percepatan Penurunan Stunting dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem Kabupaten/Kota Kaltim, yang di buka oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Menko PMK RI) Muhadjir Effendy, Kamis (16/3/23) di Ruang Serbaguna Kantor Bupati Kukar.
Wakil Gubernur Kalimantan Timur Hadi Mulyadi dan Wakil Walikota Samarinda Rusmadi Wongso juga hadir secara Daring pada acara tersebut.
Dalam arahanya Menko PMK RI Muhadjir Effendy mengatakan bahwa mempercepat penurunan stunting merupakan upaya penghapusan kemiskinan ekstrim yang harus segera dilakukan sesuai arahan Presiden RI.
“Kalau sudah menangani kemiskinan ekstrim maka sudah juga menangani stunting, karena semua itu berkaitan,” ungkapnya.
Rumah tangga dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dikelompokkan ke dalam kelompok yang disebut Desil dan dana desa bisa digunakan untuk menangulangi Keluarga desil berisiko stunting, karena Desil merupakan sasaran dari upaya penghapusan kemiskinan ekstrim.
Sementara itu Asisten I Akhmad Taufik Hidayat mengatakan bahwa Kukar telah ditetapkan menjadi lokus intervensi konvergensi percepatan stunting pada tahun 2020, Pemerintah Daerah telah berkomitmen serius untuk mengatasi stunting sejak tahun 2019.
Untuk mengawal pelaksanaan percepatan penurunan stunting, Taufik mengatakan bahwa Pemkab Kukar telah membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dan Inovasi RaGa PanTas (Gerakan Keluarga Peduli pencegahan dan atasi stunting) yang di launching pada tahun 2019.
RaGa PanTas tersebut bertujuan agar tidak terlahir anak stunting dalam keluarga dengan strategi 5 Pantas yaitu pantas sehat, pantas pangan, pantas tempat tinggal, pantas pendidikan dan pantas sejahtera yang semua itu merupakan sinergi dari Opd-opd terkait di Pemkab Kukar.
Ia juga mengatakan bahwa stunting disebabkan oleh banyak multi faktor sehingga penanganannya juga menjadi tanggung jawab multisektoral.
“Sasaran 1000 HPK merupakan periode emas pertumbuhan dan perkembangan anak maka hal tersebut harus dijaga dan keluarga beresiko stunting harus dikawal sehingga menjadi keluarga berkualitas,” katanya.
Diakhir Taufik mengatakan bahwa Tugas saat ini adalah bagaimana upaya agar generasi mendatang tidak terlahir sebagai generasi 3G (gagal tumbuh, mengalami gangguan kognitif dan mengalami gangguan metabolisme) sehingga dapat mewujudkan generasi berkualitas di masa depan. (Prokom08).