Jadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Otonomi Daerah, Sekda Bacakan Amanat Mendagri
Tenggarong – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) Dr. H. Sunggono membacakan Amanat Menteri Dalam Negeri (Mendagri) H. Muhammad Tito Karnavian pada upacara peringatan Hari Otonomi Daerah di halaman Kantor Bupati Kukar, Sabtu (29/4) pagi.
Dalam amanatnya Mendagri Tito Karnavian mengatakan perlu kiranya melakukan refleksi sejenak untuk kembali memahami esensi filosofis dari ditetapkannya otonomi daerah yang saat ini genap berusia 27 tahun.
Tujuan dilaksanakannya otonomi daerah dengan mendesentralisasikan sebagian kewenangan, sejatinya untuk menjadikan daerah mencapai kemandirian fiskal dengan menggali berbagai potensi sumber daya yang dapat meningkatkan pendapatan asli daerah serta memacu terjadinya percepatan dan pemerataan.
“Ada pertanyaan sederhana, namun syarat dengan makna filosofis. Mengapa hari otonomi daerah ditetapkan setiap tanggal 25 april setiap tahunnya? Oleh karena itu, perlu kiranya kita melakukan refleksi sejenak,” ujar Sunggono saat membacakan amanat Mendagri.
Diungkapkannya pada tahun 1995 pemerintah menyerahkan sebagian urusan pemerintahan melalui peraturan pemerintah nomor 8 tahun 1995 tentang penyerahan sebagian urusan pemerintahan kepada 27 (dua puluh tujuh ) daerah tingkat II percontohan (ditetapkan 21 april 1995). Kebijakan ini dijadikan tonggak dalam pelaksanaan otonomi daerah.
“Sehingga pada tanggal 7 februari 1996, pemerintah pusat mengeluarkan keputusan presiden nomor 11 tahun 1996 tentang hari otonomi daerah (ditetapkan 7 februari 1996), melalui keputusan tersebut, menetapkan bahwa tanggal 25 april sebagai hari otonomi daerah” ungkapnya.
Pada peringatan ke XXVII hari otonomi daerah tahun 2023 yang mengusung tema “Otonomi daerah maju, Indonesia unggul”, Mendagri Tito menyebutkan setelah 27 tahun berlalu, otonomi daerah telah memberikan dampak positif, dibuktikan dengan adanya percepatan pembangunan yang ditandai dengan meningkatnya angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM), bertambahnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan kemampuan fiskal daerah.
“Pada kesempatan yang baik ini, izinkan saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada daerah-daerah otonom baru yang telah berhasil meningkatkan pad dan kemampuan fiskalnya,” ujarnya.
Tito juga menghimbau bagi daerah yang masih rendah PAD-nya, agar melakukan terobosan dan inovasi untuk menggali berbagai potensi yang dapat memberikan nilai tambah serta peningkatan bagi PAD bahkan melebihi Transfer ke daerah dan dana desa (TKDD), tanpa melanggar hukum dan norma yang ada serta tidak memberatkan rakyat.
“Disinilah ujian sekaligus pembuktian kemampuan leadership dan entrepreneurship (kewirausahaan) untuk menangkap peluang yang ada oleh seluruh kepala daerah di indonesia,” pungkasnya.
Hadir pada upacara peringatan hari otonomi daerah yang ke 27 itu, Asissten ekonomi dan pembangunan Wiyono, asisten administrasi umum Totok Heru Subroto, Staf Ahli Ahyani Fadia Nor, unsur Forkopimda, para kepala Dinas, dan Lurah se Kukar.
Upacara diikuti pasukan Kodim 0906 KKR, Polres Kukar, Satpol PP, dishub dan ASN dilingkup pemkab Kukar. (Prokom01).