Kades dan Kaur Keuangan Desa se Kukar Ikuti Bimtek ATKPD
Tenggarong – Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kutai Kartanegara (Kukar) Arianto, menghadiri pembukaan Bimbingan Teknik (Bimtek) terkait Aplikasi Transaksi Keuangan Pemerintahan Desa (ATKPD) bagi Seluruh Kepala Desa (Kades) dan Kepala Urusan (Kaur) Keuangan Desa se-Kukar, di gedung Bankaltimtara Cabang Tenggarong, Selasa (23/8).
Pembukaan Bimtek itu ditandai penyerahan secara simbolis User Name oleh Kepala DPMPD Kukar Arianto kepada perwakilan peserta, disaksikan oleh Kepala Cabang Bankaltimtara Tenggarong Amuniantoyo.
Kegiatan yang juga diikuti para Kades dan Kaur Keuangan secara virtual tersebut, menghadirkan narasumber Kepala Departemen Perencanaan dan Pengendalian TI kantor pusat Bankaltimtara Dicky Agus Widianto.
Kepala DPMD Kukar Arianto menyambut baik kegiatan tersebut, guna mempersiapkan para Kepala Desa memahami sistem terbaru dari tata kelola keuangan dari manual menuju tata kelola keuangan berbasis Teknologi Informasi (IT).
“Hal ini merupakan salah satu terobosan untuk tata kelola keuangan di desa, yaitu aplikasi keuangan desa berbasis IT, dimana yang dulunya dibayarkan secara tunai sekarang akan kita alihkan secara non tunai,” ucap Arianto.
Arianto berharap peserta Bimtek bisa mengikuti kegiatan tersebut dengan sungguh-sungguh sampai akhir, sehingga kedepan Kades dan Kaur Keuangan di Kukar bisa menggunakan aplikasi tersebut khususnya dalam hal transaksi dan pengelolaan keuangan desa.
Sementara itu, Kepala Cabang Bankaltimtara Tenggarong Amuniantoyo dalam sambutannya saat membuka kegiatan mengatakan Bimtek ATKPD tersebut merupakan bentuk dukungan Bankaltimtara terhadap komitmen Pemkab Kukar terkait tata kelola keuangan clear dan clean.
Dirinya berharap kedepan para peserta Bimtek bisa mengoperasikan sistem aplikasi tata kelola keuangan Berbasis IT tersebut, dirinya menyadari setiap perubahan tidaklah mudah khususnya terkait tata kelola keuangan dari tunai menuju tata kelola kuangan berbasis IT.
Namun, disisi lain banyak keuntungan yang bisa diperoleh melalui sistem tata kelola kuangan berbasis IT tersebut diantaranya risiko kehilangan, kecurian serta perampok di tengah jalan sesaat setelah tarik tunai bisa dipastikan tidak akan terjadi lagi.
“Saya yakin betul untuk yang pertama kali ini pasti sangatlah sulit khususnya dalam menerima perubahan sistem ini, tapi sesungguhnya ini banyak memberikan kemudahan bagi bapak ibu khususnya dari segi laporan, penukaran uang hingga terhindar dari resiko kehilangan, kecurian serta perampok di tengah jalan,” ungkap Amuniantoyo.(prokom07)