Kementerian BPP/Bappenas RI Tetapkan Kukar Project Komoditi Biofarmaka Sebagai Produk Unggulan
TENGGARONG – Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional menetapkan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) sebagai salah satu lokasi Major Project Pengelolaan Terpadu Usaha Mikro dan Usaha Kecil (UMK) dengan memanfaatkan biofarmaka (tanaman yang bermanfaat untuk obat-obatan, kosmetik dan kesehatan yang dikonsumsi atau digunakan dari bagian-bagian tanaman) sebagai produk unggulan.
Menindaklanjuti penetapan tersebut Kementerian Koperasi dan UKM RI melalui Deputi Bidang usaha Mikro Pengembangan Rantai Pasok Usaha Mikro, Kamis 14 Oktober 2021, di Grand Fatma, Tenggarong.
Dalam sambutannya Kepala Dinas UKM Kukar H Tajuddin mengapresiasi atas penunjukan Kukar sebagai Project Komoditi Biofarmaka produk unggulan.
“Pengembangan Biofarmaka diperlukan sinergitas yang kuat bersama semua stakholder untuk mendorong pelaku usaha biofarmaka yang ada di Kutai Kartanegara termasuk menjalin mitra kerja dunia usaha seperti Martha Tilaar dan PT. Bintang Toedjoe dan lainnya,” katanya.
Dengan mendorong kemitraan tambah Tajudin sesuai visi-misi Kukar Idaman pada misi tiga yaitu Memperkuat Pembangunan EkonomiBerbasis Pertanian, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
“Peluang pengembangan biofarmaka sangatlah potensial, khususnya di Kukar. Tentu hal ini perlu dilakukan pemetaan wilayah dalam pengembangan biofarmaka sebagai produk unggulan,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Bidang Standarisasi Produksi Usaha Mikro, Deputi Bidang Usaha Mikro, Kementerian Koperasi dan UKM disampaikan Asdep mengatakan pengembangan Rantai Pasok memiliki keanekaragaman dengan berbagai jenis tumbuhan yang berkhasiat sebagai ramuan obat-obatan
“Tanaman biofarmaka, di Indonesia saat ini sekitar 30.000 jenis spesies yang telah diidentifikasi dan terdapat 950 spesies. Biofarmaka sangat berpeluang besar untuk menjadi salah satu produk unggulan sebagai industri obat tradisional dan kosmetika alami berbahan baku tumbuh-tumbuhan,” katanya.
Adapun perwakilan dari PT Bintang Toejoe disampaikan Widyatmoko mengatakan pihaknya siap menjajaki kemungkinan kerjasama dengan para pelaku usaha mikro produsen biofarmaka di Kabupaten Kutai Kartanegara.
“Kami siap menjadi mitra dalam mengembangkan biofarmaka di Kabupaten Kutai kartanegara,” ujarnya.
Tidak hanya PT Bintang Toejoe, Martha Tilaar Group melalui Heru D Wardhana menyambut baik atas kegiatan para pelaku UKM biofarmaka di Kukar.
“Manfaat dan prospek biofarmaka ini sangatlah bagus, seperti sebagai racikan obat-obatan yang bermanfaat sehingga berdampak terhadap peningkatan ekonomi masyarakat sekitar,” demikian jelasnya. (Prokom10)