KLH RI Pilih Kukar Sebagai Perluasan Program KALFOR Project, Hasil Studi UGM: Miliki Hutan Bernilai Konservasi Tinggi di Luar Kawasan
TENGGARONG – Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) RI memilih Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) sebagai salah satu wilayah perluasan Program Kegiatan Proyek Kalimantan Forest (KALFOR Project). Hal tersebut disampaikan Asisten II Setkab Kukar Wiyono membacakan sambutan Bupati Kukar Edi Damansyah pada Focus Group Discussion (FGD) Hasil dan Rekomendasi Kajian Pengelolaan Tutupan Hutan di Luar Kawasan Hutan, Selasa (24/1/2023) di Hotel Grand Fatma, Tenggarong.
“Saya mengapresiasi atas terpilihnya Kabupaten Kutai Kartanegara sebagai salah satu wilayah perluasan program proyek Kalimantan Forest oleh KLH RI dengan studi kajian yang dilakukan oleh Tim Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta,” apresiasinya.
“Diharapkan adanya proyek wilayah perluasan tutupan hutan di luar kawasan hutan akan mempercepat pencapaian target RPJMD Kukar tahun 2021-2026, khususnya yang berkaitan dengan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH),” harapnya.
Sementara itu Ketua Tim Studi Kajian UGM Dr. Hero Marhaento menjabarkan analisis situasi area tutupan hutan di luar kawasan hutan di Kukar bahwa sebagai gambaran umum dimana Hotspot keanekaragaman hayati dan serapan karbon, peran penting dalam perekonomian lokal hingga nasional, tekanan kuat pada area hutan di APL maupun kawasan hutan akibat ekspansi perkebunan, pertanian, permukiman, infrastruktur, pertambangan dan lainnya.
“Kalfor Project ini bertujuan penguatan perencanaan dan pengelolaan hutan di luar kawasan hutan di pulau Kalimantan salah satunya di Kabupaten Kutai Kartanegara. Membangun keseimbangan pengelolaan lahan berbasis ekonomi dengan tetap menjaga eksistensi hutan, terutama pada kawasan APL dan Hutan yang dapat dikonversi (HPK) seperti intervensi KALFOR project dan melakukan asesmen awal untuk lokasi intervensi baru (perluasan dampak) di Kutai Kartanegara,” katanya.
Adapun studi yang dilakukan dalam mengasesmen awal untuk lokasi intervensi baru di Kukar yakni mengukur baseline nilai konservasi tinggi (NKT) pada area penggunaan lain (APL) dan hutan Produksi Konservasi (HPK). Mengidentifikasi eksisting peraturan/kebijakan terkait, pengembangan potensi pendanaan (insentif finansial), studi tentang modal sosial-ekonomi-budaya masyarakat lokal terpinggirkan. Menganalisis stakeholders dan menyusun rekomendasi.
Dari hasil studi menunjukkan NKT pada kawasan yang mempunyai tingkat keanekaragaman hayati yang penting adalah kawasan yang menjadi habitat dari berbagai tumbuhan dan satwa liar, dan juga berfungsi sebagai koridor satwa liar terutama yang bernilai konservasi tinggi supaya terjaga ukuran populasinya.
Kawasan yang mempunyai atau memberikan fungsi pendukung keanekaragaman hayati bagi kawasan lindung dan atau konservasi berada di desa Mekar Sari dan Kupang Baru kecamatan Muara Kaman yang berdekatan dengan Cagar Alam Muara Kaman Sedulang. Desa Menamang Kanan yang berdekatan dengan Kawasan Taman Nasional Kutai, Desa Bila Talang di Kecamatan Tabang berdekatan dengan Hutan Lindung dan Desa Muara Enggelam yang berada di lahan gambut.
“Kesimpulan aspek NKT bahwa Kutai Kartanegara memiliki 5 kategori dan 9 sub kategori kawasan NKT dengan total luas 2.351.691 Ha merupakan area NKT, 814.381 Ha (34,7%),” ujarnya.
Kukar juga mempunyai nilai penting dari sisi konservasi, baik itu biodiversitas, jasa lingkungan, dan sosial-ekonomi yang berkaitan dengan hutan. Kecamatan Muara Kaman dan Kecamatan Tabang mempunyai peran yang cukup penting dalam konteks keberadaan NKT di wilayah APL.
“Perlu dicermati bahwa wilayah-wilayah tutupan hutan bernilai konservasi tinggi di luar kawasan hutan di Kukar sebagian besar merupakan lahan milik pribadi, dengan tingkat ancaman yang sangat tinggi akibat tekanan ekspansi kebun kelapa sawit dan aktivitas pertambangan,” ujar Dr. Hero.
Diketahui, tim yang terlibat dalam kajian yang dilakukan oleh Universitas Gadjah Mada yakni Dr Hero Marhaento, Dr Muh Ali Imron, Dr Ari Susanti, Andita Aulia Pratama M.Sc, Fanny Diah Ningrum S.Hut, Muhammad Akmal Ramadhan, S.Hut (Fasilitator Kukar), Relissiana, S. Hut (Fasilitator Kab Sangau). (Prokom10)