Launching Digital Desa dan Bank Sampah Kersik Berseri, Bupati: Jadi Contoh Desa di Kukar
Transformasi digital merupakan penggunaan teknologi untuk mentransformasi proses analog menjadi digital. Salah satunya terealisasinya desa Digital ditandai Launching rumah Bank Sampah Berseri oleh Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damanayah bersama Djudjuwanto General Manager (GM) Zona 10 Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT), Kamis (29/12) di Desa Kersik, Kecamatan Marangkayu.
“Saya mengapresiasi kemajuan desa Kersik yang telah memunculkan Transformasi Digital Desa dan Rumah Bank Sampah Berseri yang berkolaborasi dengan dunia usaha Pertamina Hulu Kalimantan Timur,” apresiasi bupati Edi Damansyah.
Menurutnya, digitalisasi di semua bidang dalam kehidupan sosial mulai dari jam tangan cerdas sampai asisten rumah tangga berkemampuan kecerdasan buatan.
“Jika dulu kita harus mengantri berjam-jam untuk mengurus suatu dokumen, maka dengan system digital, proses menjadi lebih mudah dan efisien. Bila dulu kita harus menempuh jarak yang demikian jauh dan melelahkan, maka dengan system digital bukan tidak mungkin kita cukup melakukan berbagai kegiatan dari rumah,” ujarnya.
Untuk itu, tambahn Edi, bertransformasi digitalisasi, perlu juga diperhatikan bahwa ketersediaan SDM, biaya, keamanan dan manajemen data amat penting.
“SDM harus siap dalam memasuki transformasi digitalisasi. Harus sinergis untuk hasil yang optimal. Karena akan sia-sia jika kita memiliki perangkat dan system operasional yang canggih, tapi tidak ada yang mampu mengoperasikannya.
Begitu pula sebaliknya, kita mempunyai orang yang mampu mengoperasikan, tapi tidak didukung oleh perangkat dan jaringan yang kuat. Oleh karena itu harus benar-benar mempersiapkan personel-personel yang mau belajar dan mau bekerja,” katanya.
Bupati juga mengapresiasi permasalahan sampah di Pemerintah Desa Kersik bekerjasama dengan Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) untuk menghadirkan Bank Sampah.
Diharapkan dengan program ini, menjadi solusi kreatif dalam mengelola serta mendaur ulang sampah yang ada di desa Kersik.
“Bank sampah sebagai wadah pembelajaran dan juga edukasi bagi masyarakat bagaimana mengelola sampah dan juga mendaur ulang sampah menjadi produk produk yang bernilai seni dan bernilai jual tinggi,” ujarnya.
“Selain bisa mengelola sampah, juga memberdayakan masyarakat terutama para ibu agar bisa membantu perekonomian keluarga, dengan membuat berbagai jenis barang kerajinan dari sampah. Saya berharap program ini akan terus berkembang. Kerajinan yang diproduksi juga semakin beragam, dan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya di Desa Kersik,” demikian harapnya.
Turut hadir dalam lauching tersebut General Manager (GM) Zona 10 Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT), Djudjuwanto, Camat Marangkayu Rekson Simanjuntak, Kades se-Marangkayu, para Kepala OPD terkait dan undangan lainnya. (Prokom10)