Launching “Perisai Mahakam II”, Bupati Ingin Film Produksi Kukar Masuk Jajaran Perfilman Nasional
Tenggarong – Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah didampingi Asisten II Wiyono dan Kepala Dinas Pariwisata Slamet Hadi Raharjo menghadiri launching film Perisai Mahakam II, di Gedung Putri Karang Melenu (PKM), Sabtu (26/11).
Launching film itu ditandai penyerahan piagam penghargaan Pemkab Kukar kepada seluruh pemain, sutradara dan penulis cerita, dan juga kepada inisiator serta Dinas Pariwisata Kukar.
Film produksi Dinas Pariwisata yang diinisiasi salah seorang anggota DPRD Kukar Ahmad Zulfiansyah itu merupakan sequel atau lanjutan dari film sebelumnya yakni Perisai Mahakam I, pada film Perisai Mahakam II ini menggambarkan adat istiadat dan budaya, destinasi wisata, sekaligus film video promosi pariwisata Kukar,”
Bupati Edi Damansyah sangat mengapresiasi dan menyambut baik atas launching film Perisai Mahakam II ini, sebagai kelanjutan film terdahulu dengan judul yang sama.
“Terimakasih kepada pak Zul, sutradara dan penulis cerita film ini, Perisai Mahakam ini Khan dari pertama dan seri kedua yang kita saksikan tadi, karya ini Khan asli karya putra putri Kutai Kartanegara,” ujarnya.
“Saya ingat betul saat melaunching perisai Mahakam di Kecamatan Muara Wis, semangat dan keinginan kita sama bagaimana karya anak Kutai Kartanegara melalui pak Zul ini telah difasilitasi pemerintah kabupaten Kutai Kartanegara dibiayai melalui APBD melalui Dinas Pariwisata ini bisa masuk ke industri perfilman nasional, target masuk di XXI,” imbuhnya.
Disebutkan nya saat ini Perisai Mahakam masuk ke sekuel kedua dimana pada seri ke dua ini melengkapi beberapa kelemahan pada seri pertama.
Edi berharap Perisai Mahakam jilid dua ini betul – betul sudah memenuhi standar perfilman Indonesia.
“Kalau belum memenuhi standar, malam ini juga saya perintahkan Kepala Dinas Pariwisata dan jajarannya, persiapkan rencana kerja dan pembiayaan kedepannya itu bagaimana mendesain suatu inovasi sehingga konsep perfilman di Kutai Kartanegara khususnya perisai Mahakam ini bisa masuk ke industri perfilman nasional,” harapnya.
“Setau saya setiap tahun itu ada festival film nasional, film – film yang sudah diproduksi harus masuk ke festival itu, nanti akan dinilai di sana apa keunggulannya, apa kelemahannya, apa kekurangannya dan kelebihannya” tegasnya.
Edi mengingatkan jajaran dinas pariwisata untuk tidak terlena melaksanakan kegiatan sehingga lupa akan inovasi – inovasi yang menjadi potensinya.
“Yang ingin saya tegaskan, kenapa saya menegaskan diruang publik seperti ini, saya menginginkan seluruh putra – putri Kutai Kartanegara, khususnya yang terlibat didalam film Perisai Mahakam ini bisa lebih mengembangkan diri ke tingkat lebih tinggi lagi,” tegasnya lagi. (Prokom01)