Mantapkan K-13 Kesetaraan, Imam Pranawa: SKB Muara Jawa Jadi Contoh Pengimbasan Penguatan Profil Pancasila
TENGGARONG – Untuk memantapkan Pengembangan Kurikulum 2013 Kesetaraan, Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Muara Jawa, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) kembali menggelar Fokus Group Discussion (FGD) terkait Adaptasi Kurikulum 13, dibuka Kadisdik Kukar melalui Kepala Bidang PAUD dan PNF Imam Pranawa Utama, Jumat 15 Oktober 2021 di Hotel MJ Samarinda.
“Saya menyambut baik dan mengapresiasi atas penyusunan dan pengembangan kurikulum 13 kesetaraan yang disusun oleh tim SKB Muara Jawa. Tentu, hasilnya ini akan sangat bermanfaat bagi dunia pendidikan non formal,” kata Imam.
Dikatakan Imam, pengembangan K-13 kesetaraan akan berimbas bagi semua lembaga pendidikan non formal baik itu PKBM, SKB yang ada di Kabupaten Kutai Kartanegara.
“Disdikbud Kukar sangat mensupport apa yang dilakukan SKB Muara Jawa. Semoga kurikulum k13 ini nantinya, mampu memberikan inspirasi dan motivasi terutama bagi para tutor dan pamong belajar dalam meningkatkan layanan pendidikan pendidikan non formal yang berkualitas dan berdaya saing,” ujarnya.
“Alhamdulillah SPNF SKB Muara Jawa merupakan salah satu kabupaten/kota di Kaltim dari 100 lembaga SKB se-Indonesia sebagai Project Implementasi dan Adaptasi Kurikulum 13, sebagai wujud pengembangan dan layanan pendidikan yang berkualitas,” katanya.
Ditambahkan Bukhori, pihaknya telah menyusun komponen rumuskan sesuai standar pendidikan nasional mulai dari draf penyajian data dan informasi berbasis analisis Pentagonal Aset, meliputi fakta kerentanan masyarakat dan peluang, struktur dan kebijakan, hingga fakta Sumber Daya Alam (SDA).
Kemudian dari sisi fakta aset Sumber Daya Manusia, sosial, infrastruktur, keuangan, isu strategis, tujuan strategis, indikator program yang terukur hingga pengembangan yang dihasilkan berbentuk rekomendasi yang nantinya mengarah terhadap penguatan profil pelajar pancasila.
“Alhamdulillah kerja keras tim penyusun dan pendamping dari akademisi Unmul (Dr Sudarman-red) sudah selesai melakukan singkronisasi penyayian data dan informasi berbasis pentagonal aset, bertujuan memberikan informasi satuan pendidikan sesuai karekteristik pendidikan kesetaraan,” ujarnya.
Diketahui, tahap I dilakukan penyusunan kurikulum operasional dengan target Juli 2021. Tahap II revisi kurikulum operasional dan draf dokumen operasional serta modul bersama dengan tim pendamping dari Kementerian Pendidikan. Dilanjutkan tahap III dengan uji coba terbatas kurikulum operasional setelah revisi dokumen. Tahap IV sudah siap pengimbasan kelembaga pendidikan non formal yang ada di Kukar. (Prokom10)