Meriahkan Hari Jadi Tenggarong ke 240, Festival Kota Raja Kembali Digelar
Tenggarong – Asisten 3 Bidang Administrasi Umum Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) Totok Heru Subroto membuka Festival Kota Raja (FKR), ditandai dengan memainkan alat musik Jatung Utang bersama Kepala Dinas Pariwisata Kukar Slamet Hadi Raharjo, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kukar H Nasrun dan perwakilan Perangkat Daerah Pemkab Kukar, Minggu (18/09) malam di Halaman Parkir Stadion rondong Demang Tenggarong.
Membacakan sambutan Bupati Kukar Edi Damansyah, Totok manyampaikan apresiasi Pemkab Kukar kepada Dinas Pariwisata atas diselenggarakannya kembali FKR pada 2022 ini, setelah absen pada tahun 2020 dan dilaksanakan sehari secara virtual pada tahun lalu.
Sebagaimana biasanya, FKR dilaksanakan dalam rangka memeriahkan hari jadi ke-240 Kota Tenggarong. Adapun rangkaian kegiatan sudah dimulai sejak pagi dihari yang sama, yakni Gowes Wisata yang diikuti 600 lebih peserta dari berbagai kalangan dan daerah. Sore harinya dilanjutkan dengan Showtime Tenggarong Kutai Carnival (TKC) dengan tagline “The Kingdom of Kutai Kartanegara” yang pada tahun ini mengangkat tema Lembuswana, Tari Topeng Nusantara, dan Prasasti Batu Yupa.
FKR merupakan salah satu event unggulan Kukar dalam meningkatkan jumlah kunjungan karena pelaksanaan event minimal lima hari.
“Ini sejalan dengan Program Dedikasi kami yaitu Kutai Kartanegara Kaya Festival (K3F), sebagaimana amanat misi ketiga RPJMD yang ingin kita lakukan adalah Memperkuat Pembangunan Ekonomi Berbasis Pertanian, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,” ujarnya.
Pelaksanaan event yang berdurasi beberapa hari, menurutnya tentu membawa efek domino terhadap ekonomi masyarakat Kukar Secara Umum dan masyarakat Tenggarong khususnya, seiring dengan visi Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang ingin dicapai yaitu, terwujudnya Kukar yang sejahtera dan berbahagia.
Di harapkan dalam rangka memeriahkan HUT Kota Tenggarong kedepannya, bisa lebih meriah lagi dengan durasi Festival yang lebih lama seperti Pekan Raya Jakarta yang pelaksanaannya bisa sebulan penuh. Serta keterlibatan lebih banyak OPD maupun organisasi kemasyarakatan lainnya dalam berkolaborasi dan bersinergi. Jika memungkinkan ada diskon khusus selama merayakan HUT Kota Tenggarong.
Untuk tahun ini PKK menggelar lomba pakaian adat Kutai Miskat antar OPD dan Kecamatan, mungkin tahun depan bisa lebih luas pesertanya seperti BUMD, Perusahaan dan Perbankan yang ada di Kukar sehingga internalisasi pakaian miskat lebih meluas tidak hanya sampai pada ASN di Kukar saja.
Dilanjutkannya pasca FKR akan banyak event yang sudah menanti. Pesan Bupati Edi Damansyah, jangan hanya sampai pelaksanaan event saja, tetapi hendaknya membawa dampak terhadap masyarakat luas. Dampak yang diharapkan dari sebuah event adalah meningkatkan jumlah wisatawan ke Kukar pada semua event dalam wilayah Kukar. Adanya perputaran ekonomi dari transaksi yang terjadi selama event, baik dari kuliner, souvenir, maupun produksi penunjang event. Membawa multi palyer effect bagi Daya Tarik Wisata (DTW) di sekitar event. Untuk itu dalam perencanaan sebuah event harus jeli dan teliti dan membuat wisatawan betah untuk tinggal lebih lama di Kukar sehingga tingkat hunian hotel/penginapan ataupun homestay milik masyarakat lebih baik.
Selanjutnya sebagai informasi bahwa pada tanggal 20 September hingga tanggal 3 Oktober akan dilaksanakan “Erau Adat Pelas tahun 2022” oleh Kesultanan Kutai Kartanegara. Bupati juga mengimbau kepada seluruh masyarakat Kukar untuk turut mensukseskannya, baik secara langsung maupun tidak langsung di semua tahapan kegiatannya. Beberapa rangkaian yang bersifat terbuka bagi masyarakat cukup banyak mulai dari Bazar, Permainan/Olahraga Tradisional, Beseprah sampai dengan Belimbur pada akhirnya. (Prokom06)