Panen Raya di Mangkurawang, Teguhkan Kukar Sebagai Lumbung Pangan dan Dukung Program Kaltim Swasembada Pangan 2026
Tenggarong – Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) Ahyani Fadianur Diani bersama Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji menghadiri Panen Raya Padi Inpari 32 hasil tanam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sidodadi Kelurahan Mangkurawang, di lahan pertanian RT.13 Kel. Mangkurawang Kecamatan Tenggarong, Rabu (10/9/25).
Hadir pada acara itu sejumlah Perangkat Daerah di lingkungan Pemprov Kaltim dan Pemkab Kukar, unsur Forkopimda Kukar,Pemerintah Kecamatan Tenggarong beserta unsur Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan Tenggarong, Lurah Mangkurawang beserta Jajarannya, Pegurus Gapoktan, Poktan,KWT Kelurahan Mangkurawang, para Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL).
Ketua Gapoktan Mangkurawang Yuhardinsyah melaporkan bahwa organisasinya terdiri dari 11 Poktan, dua diantaranya Poktan Wanita, dengan jumlah seluruh anggota. Adapun luas lahan sawah 239 hektar, lahan kering 153 hektar, dengan indeks hasil tanam 3-4 ton gabah perhektar. Pihaknya juga berkerjasama dengan Bulog dalam menyerap gabah kering dengan harga Rp 6.500 perkilo.
“Kami harap Kerjasama dengan Bulog ini terus berlanjut. Panen raya hari ini buktinyata kerja dan semangat petani dengan dorongan pemerintah dan semua pihak yang mendukung kami,” demikian ujarnya.
Asisten II saat membacakan sambutan Bupati Kukar Aulia Rahman Basri menyampaikan bahwa panen padi pada ini semakin meneguhkan bahwa Kuar merupakan lumbung pangan di Kaltim. Sampai saat ini Kukar telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap penyediaan pangan termasuk khususnya padi (beras) di Kaltim. Berdasarkan Data BPS Kaltim 2024, luas panen padi di Kaltim tercatat seluas 57.143,29 Hektar dan untuk Kukar seluas 26.744,87 Hektar atau 46,80% dari luas panen di wilayah Provinsi Kaltim. Sedangkan untuk produksi padi Gabah Kering Giling (GKG) di Kukar sebanyak 115,10 ribu ton GKG atau memberikan kontribusi sebanyak 50,71% dari keseluruhan produksi GKG di Kaltim.
Tentunya kedudukan dan peran strategis Kukar dalam penyediaan pangan akan lebih besar lagi dengan adanya Ibu Kota Negara Nusantara (IKN Nusantara), dimana nantinya sekitar 4-5 juta orang akan berpindah ke wilayah IKN dan sekitarnya.
“Ini tentunya merupakan peluang sekaligus tantangan bagi kita semua utamanya Kabupaten Kutai Kartanegara sebagai wilayah penyanggah pangan IKN,” ujarnya.
Dilanjutkannya, komitmen Pemkab Kukar terhadap pembangunan pertanian dalam arti luas sangat besar dan menjadi salah satu program prioritas utama dalam kebijakan pembangunan daerah. Kebijakan ini merupakan salah satu strategi transformasi dari ekonomi yang bertumpu/bergantung pada sumber daya alam yang tidak terbarukan (unrenewable resources) ke ekonomi yang terbarukan (renewable resources) melalui pembangunan pertanian dalam arti luas, pariwisata dan ekonomi kreatif.
Beberapa strategi dan kebijakan yang telah dilakukan oleh Pemkab Kukar dalam rangka pencapaian dan percepatan pembangunan pertanian diantaranya, Penetapan kawasan pertanian berbasis komoditi padi sawah sebanyak 5 (lima) Kawasan Pertanian.Total luasan keseluruhan sawah pada 5 kawasan ini sekitar + 8.093,06 hektar. Kemudian Pembangunan dan perbaikan infrastuktur pertanian. Moderenisasi pertanian melalui fasilitasi/bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan). Dukungan terhadap tenaga pendamping lapangan khususnya melalui Program Penyuluh Pertanian Swadaya (PPL), juga akses modal tanpa anggunan dan tanpa bungan melalui Program Kredit Kukar Idaman (KKI).
Komitmen Pemkab Kukar dalam pembangunan pertanian dalam arti luas, akan lebih dipertajam, diperluas dan difokuskan lagi melalui Program Kukar Idaman Terbaik (Inovatif, Daya Saing, Mandiri, Terbukti, Berprestasi dan Kerja Nyata), dengan arah pembangunan “Terwujudnya Fondasi Pusat Pangan, Pariwisata, Industri Hijau yang Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan.”
Pemkab Kukar juga mengharapkan bantuan dan dukungan dari Pemprov Kaltim dalam percepatan pembangunan pertanian dalam arti luas. Beberapa yang menjadi kendala utama dalam pengembangan padi sawah di Kukar , antara lain Pengairan/Irigasi, Jalan Usaha Tani, Alsintan, serta Menurunnya Rumah Tangga Petani
Dengan sistem pengairan/irigasi jalan, alat dan SDM yang baik, selain dapat meningkatkan produksi dan produktivitas padi, juga diharapkan dapat meningkatkan frekuensi tanam atau indeks pertanaman (IP) dalam 1 tahun.
“Diharapkan akan meningkatkan kesejahteraan petaninya. Terlebih saat ini pemerintah pusat telah membuat kebijakan serapan gabah dengan harga yang lebih layak bagi petani,” demikian ujarnya.
Sementara Wagub Seno Aji mengatakan, panen raya ini bagian dari visi misi Presiden RI Prabowo untuk mewujudkan Kaltim Swasembada Pangan 2026. Panen raya 100 hektar di Kukar ini sebagi bukti jalannya Program Swasembada Pangan di Kaltim.
“Ini menunjukkan program kerja Presiden RI berjalan baik, tujuannya untuk mensejahterakan pertani dan Indonesia maju. Harap semua pihak termasuk PKT (Pupuk Kaltim.red) selalu membantu petani melalui program pupuk bersubsidi. Pada para petani agar terus semangat memanfaatkan lahannya agar produktif,” demikian ujarnya. (prokom04)