Pemkab Kukar Apresiasi Peresmian Hutan Pertamina Mahakam, Sejalan Dengan Program Dunia Usaha Ramah Lingkungan
Tenggarong – Asisten III Bidang Administrasi Umum Sekretriat Kabupaten (Setkab) Kutai Kartanegara (Kukar) Totok Heru Subroto hadiri peresmian Hutan Pertamina Mahakam di kawasan Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan (PPKH) Pertamina Hulu Mahakam (PHM), di Hutan Mangrove Kelurahan Muara Jawa Pesisir, Senin (10/10).
Peresmian itu dilakukan oleh Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove Hartono Prawira Atmadja, didampingi Asisten III Setkab Kukar Totok Heru Subroto mewakili Bupati Kukar Edi Damansyah, General Manager (GM) Pertamina Hulu Mahakam (PHM) Krisna, Vice President Corporate social responsibility Pertamina (Persero) Fajriyah Usman, serta Kadis Kehutanan Provinsi Kaltim Rini Endah Lestari yang ditandai dengan pembubuhan tanda tangan pada sebuah prasasti.
GM PHM Krisna mengatakan apa yang telah dilaksanakan tersebut merupakan bentuk kolaborasi antara PHM, Pertamina Foundation serta perguruan tinggi dalam hal ini Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman (Unmul), merupakan bentuk kontribusi Pertamina dalam mendukung capaian Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia, melalui Pertamina Foundation berupa program Blue Carbon Initiatives, dengan melakukan restorasi dan rehabilitasi kawasan mangrove di Delta Mahakam melalui penanaman satu juta bibit, untuk memulihkan fungsi ekologi dan perlindungan terhadap keanekaragaman hayati.
Melalui kegiatan tersebut juga diharapkan mampu menjadi bagian dari solusi berbasis alam atau Nature Based Solution (NBS) khususnya dalam mengatasi perubahan iklim.
“Kegiatan ini juga mencakup aspek pemberdayaan masyarakat dan upaya sosialisasi penyadaran akan pentingnya kelestarian keanekaragaman hayati, sehingga akan terbentuk masyarakat peduli mangrove,” ujar Krisna.
Sementara, Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove Hartono Prawira Atmadja mengatakan apa yang telah dilaksanakan tersebut merupakan contoh yang baik dalam hal kerja kolaborasi dari beberapa pihak, yang mana menurutnya hal tersebut sesuai dengan amanat yang sering disampaikan oleh Presiden RI Joko Widodo guna menyelesaikan tugas-tugas negara dengan cara berkolaborasi.
Dirinya berharap ke depan, kesuksesan Pertamina dalam pengembangan hutan mangrove tersebut bisa diimplementasikan dibeberapa daerah lainnya yang ada di Indonesia, karena menurutnya masih terdapat beberapa daerah yang juga perlu penanganan serupa.
“Selain disini masih banyak lahan mangrove yang perlu direstorasi, ke depan kesuksesan di sini bisa diimplementasikan di daerah lain, dan kami siap memfasilitasinya,” ujar Hartono Prawira Atmadja.
Sementara itu, Bupati Kukar Edi Damansyah dalam sambutannya yang dibacakan oleh Totok Heru Subroto mengapresiasi apa yang telah dilaksanakan oleh Pertamina Hulu Mahakam bekerjasama dengan Pertamina Foundation serta Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman tersebut. Menurutnya apa yang menjadi tujuan utama dari Program Reforestasi Delta Mahakam dalam menghadapi Perubahan Iklim Global (Global Climate Change) dan sekaligus mewujudkan Pertamina Net Zero Emission tahun 2060 sangat sejalan dan mendukung terwujudnya Program Prioritas (Program Dedikasi) KUKAR IDAMAN, khususnya Program Dunia Usaha Ramah Lingkungan.
Lebih lanjut, disampaikannya program Dunia Usaha Ramah Lingkungan sendiri merupakan Program Dedikasi KUKAR IDAMAN yang ditujukan untuk memperkuat dunia usaha untuk lebih perduli terhadap kondisi lingkungan, dengan memperkuat pengawasan analisa dampak lingkungan, dengan memfasilitasi penanaman 1 juta pohon pada wilayah penghijauan dan reklamasi. Dengan harapan, program tersebut juga dapat mendorong keterlibatan aktif masyarakat sekitar melalui Program Pemberdayaan Masyarakat, sehingga Hutan Pertamina Mahakam tidak hanya berperan dalam fungsi ekologis namun juga akan memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Pada wilayah-wilayah kawasan hutan yang berdampingan langsung dengan pemukiman dan kegiatan masyarakat, Bupati mendorong agar terbangunnya kolaborasi dalam pemanfaatan hutan melalui Program Perhutanan Sosial (Social Forestry), hal tersebut menurutnya selain memberikan jaminan legalitas aktivitas masyarakat sekitar dalam menopang kehidupan ekonomi mereka, dan diharapkan masyarakat juga terlibat langsung dalam menjaga kelestarian hutan.
“Harapannya dengan sinergi dan kolaborasi antara Pemerintah Daerah dengan dunia swasta yaitu Perusahaan termasuk NGO dan perguruan tinggi, akan terjadi akselerasi percepatan penyelesaian masalah pembangunan di Kabupaten Kutai Kartanegara Khusus terkait dengan percepatan penanggulanan kemiskinan,” ujarnya.
Untuk diketahui, kegiatan diakhiri dengan penanaman pohon secara simbolis oleh para pejabat yang hadir, lahan yang digunakan ialah lahan bekas tambak dengan luas areal lahan sekitar 15,57 hektar, adapun jenis tanaman yang ditanam ialah Avicennia sp, Rhizophora apiculata, Rhizophora Mucronata, Sonneratia Ovata dan Bruguiera sp.(prokom07)