Pemkab Kukar Gelar Forum Konsultasi Publik RKPD Tahun 2025
TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menggelar Forum Konsultasi Publik (FKP) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2025 , Kamis (15/2/2024) di Ruang Serbaguna Bappeda, Tenggarong.
Dalam kegiatan itu melibatkan semua unsur mulai dari perwakilan tokoh masyarakat, tokoh agama, Kadin, Forum Komunikasi TJSP, perwakilan organisasi kemasyarakatan, organisasi profesi, kelompok tani, seni, sadar wisata, pemuda, kelompok perempuan, seluruh Camat hingga Lurah dan Kepala Desa.
Bupati Kukar Edi Damansyah dalam sambutan tertulisnya dibacakan Sekda Kukar Dr. Sunggono mengapresiasi dan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah berkomitmen membangun kepedulian dan kebersamaan dalam proses pembangunan yang lebih baik.
“Tanpa dukungan seluruh masyarakat, diyakini tidak akan ada program pembangunan yang dapat berjalan dengan sukses. Untuk itu dalam segala komitmen yang ada, diharapkan dukungan yang konstruktif dari seluruh elemen masyarakat, baik berupa kritik, saran, maupun ide pemikiran bagi perbaikan pelaksanaan pembangunan Kutai Kartanegara yang sejalan dengan kebutuhan dan harapan masyarakat,” katanya.
Dijelaskannya, konteks pembangunan yang lebih fokus dan gradual, salah satu faktor kunci yang harus kita perkuat adalah dari aspek perumusan permasalahan pembangunan, dan dari pendekatan indikator kinerja kita semua memahami dan dapat mengindentifikasi permasalahan dalam pendekatan teknokratik, namun demikian secara spesifik terhadap kondisi faktual yang terjadi di tengah-tengah masyarakat rentan terlewatkan dalam proses perencanaan.
Oleh karenanya FKP ini menjadi sangat strategis bagi kita semua, untuk membangun komunikasi dan menjaring aspirasi terhadap prioritas dan fokus pembangunan yang disepakati sebagai rumusan kebijakan pada tahun rencana, dalam hal ini adalah Tahun 2025, sehingga segala yang kita rumuskan merupakan konsensus yang harus kita kawal dengan konsisten.
“Proses perencanaan pembangunan saat ini harus direspon dengan kondisi yang tidak biasa-biasa saja, tantangan pembangunan semakin kompleks, kehadiran IKN sudah di depan mata, era keterbukaan informasi sangat masif, persaingan di segala aspek pembangunan semakin terbuka, dan jika kita tidak membangun kekuatan yang optimal, maka kita tidak dapat menjadi ”tuan” di rumah sendiri, oleh karenanya saat ini kita tidak lagi berpikir ”apa” dan ”bagaimana”, namun lebih pada ”siapa” diri kita. Kita harus dapat memahami potensi kita dengan baik, dan dapat mengoptimalkannya dengan prinsip kolaborasi dan sinergi,” ujarnya.
Atas dasar tersebut lanjutnya, pendekatan tahapan pembangunan, tahun 2025 kita telah memasuki tahap ”Pemantapan Pemberdayaan Masyarakat bagi Akselerasi dan Transformasi Pembangunan”, sehingga kekuatan kita sangat dipengaruhi oleh optimalisasi potensi, baik dari sisi sumber daya manusia, sumber daya alam, sumber daya aset, ilmu pengetahuan, dan modal sosial yang harus saling bersinergi bagi peningkatan kualitas pembangunan yang lebih inklusif.
“Mari bekerja kompak dan lebih keras, agar kebijakan tahun 2025 benar-benar tepat sasaran dan dapat diyakini mengarah pada pencapaian transformasi pembangunan yang telah kita sepakati bersama di dalam RPJMD Kutai Kartanegara 2021-2026,” demikian harapnya. (Prokom10)