Pemkab Kukar Ikut Raker Mendagri, Tito: Digitalisasi Salah Satu Upaya Pencegahan Tipikor
Tenggarong – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara dalam hal ini Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Wiyono, didampingi Kepala Perangkat Daerah terkait, serta Wakil Ketua DPRD Kukar Alif Turiadi, secara virtual mengikuti Rapat Kerja (Raker) bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian, Senin (24/1) di ruang konferensi vidio Kantor Bupati Kukar.
Raker yang diikuti Kepala Daerah seluruh Indonesia itu dalam rangka evaluasi program strategis kegiatan Pemerintah Daerah. Raker tersebut juga menghadirkan pimpinan Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK), Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), yang juga diikuti DPRD Provinsi maupun Kabupaten/Kota se Indonesia.
Mendagri Tito dalam sambutannya mengatakan, Raker itu lebih ditekankan mengenai pencegahan tindak pidana korupsi (Tipikor). Disebutnya, Tipikor selain akan berdampak kepada individu yang bersangkutan tetapi juga kepada sistem pemerintahan, termasuk kepercayaan publik kepada Pemerintah baik Pusat maupun di Daerah.
“Kasus Tipikor oleh Pejabat yang ditangani oleh penegak hukum khususnya KPK ini akan berdampak pada kepercayaan publik pada sistem pemerintahan, padahal sistem pemerintahan adalah tulang punggung eksistensi administrasi pemerintahan,” ujarnya.
Untuk itu, Tito mengingatkan bahwa korupsi harus ditekan seminimal mungkin, yakni dengan mementingkan penyelenggaraan pemerintahan yang diharapkan akan membuat masukan Negara atau Pendapatan Asli Daerah meningkat, sehingga kesejahteraan atau pendapat naik, sebagai salah satu solusi untuk menekan Tipikor.
Selain itu, menurut Tito dalam analisisnya, korupsi pejabat bisa terjadi diantaranya karena biaya politik untuk mendapat kekuasaan yang tinggi, kemudian rekrutmen yang transaksional, serta birokrasi yang berbelit-belit.
“Saya kira perlu dikaji mengenai sistem politik pemerintahan kita, kemudian juga agar diterapkan sistem-sistem yang diupayakan lebih transparan dengan mengurangi kontak fisik diantaranya adalah digitalisasi di berbagai bidang, inilah kemudian menggunakan konsep mulai dari perencanaan sampai dengan eksekusi pelaksanaan semua dibuat digitalisasi,” demikian ujarnya. (prokom04)