Pemkab Kukar Sambut Baik Tawaran Kerjasama Poltekkes Kemenkes Kaltim Terkait Stunting
TENGGARONG – Pemkab Kutai Kartanegara (Kukar) menyambut baik atas tawaran kerjasama Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Kalimantan Timur (Kaltim) terkait percepatan penanganan Stunting atau gangguan perkembangan pada anak yang disebabkan gizi buruk pada masa keemasan (Golden Age).
“Saya menyambut baik atas tawaran kerjasama yang dipaparkan Poltakkes Kemenkes Kaltim terkait percepatan dan penanganan stunting di Kukar yang dapat dikolaborasikan dengan program inovasi Ragapantas dan Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS),” Sambut Sekda Kukar Dr. H. Sunggono saat menerima Kunker Direktur Poltekkes Kemenkes Kaltim Dr. Supriadi beserta jajarannya, Rabu (17/5/2023) di Ruang Rapat Sekda Kukar, Kantor Bupati, Tenggarong.
Baca Juga:
Sekda Kukar Terima Kunker Poltekkes Kemenkes Kaltim Terkait IPE KKNT
Menurut Sunggono, pemkab Kukar terus berkomitmen dalam penanganan masalah stunting di Kukar melalui program inovasi Keluarga Idaman Gerakan Keluarga Peduli Pencegahan dan Atasi Stunting (Ragapantas) dan Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS).
“Silahkan dirumuskan draf kerjasamanya, singkronisasikan dengan program inovasi Ragapantas dan BAAS dalam pengimplementasiannya, sehingga kolaborasi yang diharapkan dalam penanganan dan pencegahan stunting secara akademik akan cepat tertangani dengan baik. Komitemen dan penanganan Stunting ini juga mendapat atensi luar biasa dari Bupati Kukar (Edi Damansyah-red),” ujarnya.
Sementara itu Direktur Poltekkes Kemenkes Kaltim Dr. Supriadi melalui Dwi Hendriani selaku Ketua Jurusan Promosi memaparkan 4 (empat) skema tawaran kerjasama terkait stunting yakni (1). Pembentukan pusat pemulihan gizi untuk perawatan dan pemberian makanan tambahan secara intensif sesuai dengan usia dan kondisi dengan melibatkan peran serta orang tua.
Kedua (2). Penelitian oleh Tim Dosen Poltekkes Kaltim dengan melibatkan mahasiswa sesuai dengan hasil penelitian yang ada terkait stunting. (3). Pengabdian masyarakat oleh Tim Dosen Pltekkes Kaltim melibatkan mahasiswa dan keempat (4). Melakukan Aksi Cegah stunting melalui gerakan pembentukan kader remaja atau duta untuk pengawasan rutin minum tablet Fe melalui jejaring sekolah dan orang tua, serta penyuluhan strategi cegah stunting ke sekolah-sekolah. Demikian jelas Dwi Hendriani.
Selain itu tambah Dwi, adanya penanganan penderita Obesitas implementasi kelompok dengan melakukan edukasi tentang gizi seimbang, diet RERL sesuai kebutuhan. Pola makan yang baik, pengukuran tinggi badan, berat badan dan IMT, edukasi pola makan yang benar serta bahan makanan yang dianjurkan dan dibatasi. Pemeriksaan GDS (Gula Darah Sewaktu), kolesterol dan penganjuran pasien untuk rutin melakukan pemeriksaan di Faskes hingga melakukan edukasi bahaya, dan upaya memperbaiki Berat Badan (BB). Jelas Dwi. (Prokom10)