Pemkab Kukar Terima Kunjungan BKKBN Pusat, Bincang Terkait Program Bangga Kencana
Tenggarong – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) sangat mendukung program pembangunan yang dilaksanakan Pemerintahan Pusat, termasuk terkait penanganan stunting.
Hal itu diungkapkan Asisten Pemerintahan dan Kesra Akhmad Taufik Hidayat saat menerima kunjungan Deputi Bidang Pelatihan dan Pengembangan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat, Prof Muh Rizal Martua Damanik, di ruang Eksekutif Kantor Bupati, Selasa (21/12).
Prof Rizal mengungkapkan, maksud dari kunjungannya dalam rangka pemantauan dan sinergitas pelaksanaan Program Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) di Kalimantan Timur, dan monitoring
Pelaksanaan Penurunan Stunting di Kukar.
Selain itu juga dalam rangka membicarakan program BKKBN di Kukar yang mencakup pengembangan pembangunan kependudukan, seperti menekan angka kelahiran, pernikahan usia dini anak, stunting dan penguatan pembentukan Kampung KB.
Sementara, Akhmad Taufik Hidayat berterimakasih dan mengapresiasi kunjungan tersebut.
“Terimakasih pak, sudah mengunjungi Kukar, mudah – mudahan kunjungan ini dapat memberikan semangat kepada kami, khususnya terhadap program yang sudah dibangun bersama antara Pemerintah Pusat dan Daerah terkait bidang BKKBN,” ujar Taufik.
Selain masalah stunting, Pemkab Kukar juga mendukung program kesehatan dan kesejahteraan keluarga.
“Kami sudah memasukkan program ini dan program – program yang lain dalam RPJMD, salah satunya di bidang Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan anak,” tambahnya.
Kemudian, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kukar Adi Noor, menyebutkan dari 477 Tim Pendamping Keluarga (TPK) seratus persen sudah terbentuk, dan semuanya sudah orientasi namun ada sebagian yang masih offline.
“Memang di Kukar ini tidak semua jaringan bagus seperti di Jawa, dan di Kecamatan yang jauh ada beberapa desa tidak terjangkau jaringan internet, tetapi walau offline mereka tetap jalan,” sebutnya.
Adi Noor juga melaporkan kegiatannya di Dana Alokasi Khusus (DAK) 2021, fisik sudah 100 persen selesai, namun untuk Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB) sedikit mengalami hambatan, karena adanya pandemi Covid 19 yang membuat pihaknya membatasi kegiatan ke lapangan.
“Kami juga mengurangi pelatihan – pelatihan dan kegiatan edukasi lainnya, yang saat ini masih berjalan, jadi pencapaiannya sekitar 80 persen,” ujarnya. (Prokom01)