Permudah Layanan, Bupati Apresiasi dan Launching Aplikasi PSC119
TENGGARONG – Globalisasi dan perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat mengharuskan untuk terus melakukan inovasi agar target kinerja yang ditetapkan dapat dicapai lebih cepat dan efisien. Salahs atunya dilakukan jajaran RSUD AM Parikesit dengan melakukan Launching empat aplikasi dibidang kesehatan.
Keempat inovasi teknologi informasi tersebut dilaunching oleh Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah yang juga ditandai dengan pemberian penghargaan bidang kesehatan dan penandatanganan MoU antara Kadis Kesehatan dr Martina Yulianti dengan Ketua PMI Kukar Ismed terkait pemanfaatan Ambulance, Kamis (28/12) siang di Ruang Merak Lantai 3 RSUD AM Parikesit Tenggarong Seberang.
“Saya mengapresiasi atas inovasi jajaran Dinas Kesehatan sudah dilaunchingnya empat Aplikasi yaitu aplikasi Public Safety Centre 119 (PSC 119), Bapak dan Bunda Asuh Anak Stunting (Bhakti Pantas), Ekosistem Data dan Informasi Kesehatan (E-DIK), dan Sistem Informasi Dekat dan Peduli Maternal Kukar (SiDelimaKu),” apresiasi Edi Damansyah.
“Saya berpesan agar inovasi berupa pemanfaatan teknologi informasi tersebut dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan dan dapat ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan pelayanan bidang kesehatan. Lakukan peningkatan kapasitas bagi petugas yang menggunakan aplikasi tersebut dan terus lakukan upaya monitoring secara periodik terhadap pemanfaatan aplikasi sehingga betul-betul dirasakan manfaatnya,” pesannya.
Dikatakan Edi Damansyah tujuan pembangunan kesehatan di Kukar sangat mulia yaitu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kutai Kartanegara. Tentunya tujuan ini tidak mudah untuk dicapai.
“Saya memahami bahwa tantangan dan permasalahan pembangunan kesehatan sangat kompleks. Target dan capaian kinerja yang ditetapkan untuk bidang kesehatan sangat banyak bahkan meliputi seluruh siklus hidup manusia. Hal tersebut tidak bisa hanya diselesaikan oleh satu komponen dan perlu melibatkan bantuan sektor yang lain,” ujarnya.
Menurutnya, tujuan pembangunan bidang kesehatan diukur melalui pencapaian target kinerja yang telah ditetapkan. Tentunya indikator bidang kesehatan secara periodik telah diukur dan alhamdulillah pada tahun ini relatif meningkat dan tercapai. Meskipun ada beberapa indikator yang masih belum memenuhi target, maka hal tersebut perlu dianalisis akar penyebab masalahnya untuk terus dilakukan perbaikan berkelanjutan.
Indikator lain yang juga dapat dinilai adalah dengan adanya penghargaan yang telah diterima oleh bidang kesehatan baik oleh Dinas Kesehatan, Rumah Sakit Umum Daerah maupun UPTD Puskesmas. Pasca pandemi COVID-19, bidang kesehatan langsung bergerak bangkit untuk mengejar mimpi yang tertunda karena telah sibuk menangani pandemi COVID-19.
“Alhamdulillah usaha dan kerja keras tersebut tidak sia-sia. Tadi sudah kita lihat banyak penghargaan yang telah diraih termasuk tercapainya akreditasi paripurna bagi tiga Rumah Sakit Umum Daerah serta beberapa UPTD Puskesmas yang meningkat jumlahnya secara signifikan dibanding periode penilaian akreditasi sebelumnya. Selamat saya ucapkan kepada semuanya. Saya berharap pencapaian yang baik tersebut untuk terus dijaga dan dipertahankan. Salah satu cara untuk mempertahankan adalah melalui konsistensi menjalankan sistem yang telah dibangun selama ini. Berjalannya sistem yang dibangun menunjukkan terjaganya tata kelola dengan baik secara berkesinambungan,” haarapnya.
Ditambahkan Edi Damansyah yang juga mengapresiasi seluruh stakeholder yang telah bersinergi, bekerjasama dan berkontribusi dalam pembangunan bidang kesehatan.
“Kegiatan positif ini dapat terus dijaga dan ditingkatkan, karena pembangunan kesehatan di Kutai Kartanegara pada hakikatnya adalah pembangunan sumber daya manusia adalah modal dasar dalam pembangunan,” demikian jelasnya. (Prokom10)