PGRI Jadikan Kukar Pusat Ekosistem Pendidikan, Bupati Siapkan Lahan 13 Hektar
Tenggarong – Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah melakukan jamuan makan malam untuk Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Prof Dr Unifah Rosyidi dan jajarannya di ruang makan VIP pendopo Odah Etam, Tenggarong, Minggu (5/6) malam.
Hadir mendampingi Bupati pada acara itu Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Wiyono, Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Setyanto Aji Nugroho dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Thauhid Afrilian Noor, serta Ketua PGRI Kukar Prof Dr Yonathan Palinggi.
Kunjungan Ketua Umum PGRI pusat itu dalam rangka meminta dukungan pemkab Kukar atas rencana membangun ekosistem pendidikan di Kukar yang akan telah ditetapkan menjadi Ibu Kota Negara (IKN).
“Keinginan kami PGRI membangun ekosistem pendidikan semata-mata bukan sekedar bahwa ini untuk PGRI sendiri, namun kami akan bersama-sama Pemerintah Kukar membangun SDM (Sumber Daya Manusia.red), untuk itu mohon dukungannya, kami akan tunjukkan keseriusan itu,” ujarnya.
Unifah mengungkapkan kekagumannya terhadap Bupati Edi Damansyah atas perhatiannya yang besar terhadap peningkatan SDM di Kukar ditengah ditetapkannya Kukar sebagai IKN
.
“Saya sampai merinding, belum terlama banyak berdiskusi tapi saya sudah tau ketika beliau (Edi Damansyah.red) mengenakan baju PGRI pada peresmian jalan Tol bersama Bapak Presiden waktu itu, jadi hal – hal seperti itu menggerakkan kami untuk berani mengatakan PGRI ingin membangun SDM Kukar dengan membangun ekosistem pendidikan disini,” ujar Ketua PB PGRI dua periode itu.
Sementara, Bupati Edi Damansyah mengapresiasi dan menyambut baik rencana menjadikan Kukar sebagai pusat ekosistem pendidikan di Indonesia, sebagai langkah persiapan dijadikannya Kalimantan Timur sebagai IKN.
“Alhamdulillah suatu kehormatan malam ini kita mendapat kunjungan Ketua PB PGRI Pusat, dalam rangka menindaklanjuti diskusi – diskusi yang kita lakukan selama ini rencana PGRI akan membangun ekosistem pendidikan di Kukar,” kata Edi.
Menindaklanjuti hal tersebut, Bupati mengatakan pihaknya telah menyiapkan lokasi yakni di KM 19 Desa Margahayu Jonggon Kecamatan Loa Kulu.
“Saat ini telah kita tetapkan lebih kurang 13 hektar, nanti akan kita sesuaikan kembali untuk rencana kebutuhan lahan 30 hektar,” Tambahnya.
Edi berharap rencana pembangunan ekosistem pendidikan itu dapat terealisasi dengan baik dan sesuai yang telah direncanakan.
Usai jamuan makan kedua belah pihak saling bertukar buah tangan atau cendera mata. Dalam kesempatan tersebut Bupati Edi Damansyah menyerahkan cendera mata berupa Mandau yang merupakan senjata khas etnis Dayak dan Kutai.
“Saya serahkan Mandau ini, filosofinya kalau ada yang mengganggu Ibu Unifah berarti harus menghadapi saya dulu, karena ini sudah bukan sekedar persahabatan,” ucapnya sambil tersenyum lebar diikuti tepuk tangan hadirin. (Prokom01)