Program 50 Juta Per-RT Telah Berjalan 2 Tahun, 2024 Ini Bupati Ingin Realisasi Lebih Cepat
Tenggarong – Dalam upaya mempercepat dan mendengar permasalahan apa saja yang ada selama 2 tahun program 50 Juta per-RT, Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah lakukan pertemuan dengan para Ketua RT, pada Monitoring dan Evaluasi Bantuan Program Pembangunan Berbasis RT bantuan 50 Juta Per RT serta Pengarahan Penggunaan HP Android untuk Aplikasi Pelayanan Kependudukan untuk Desa Loa Lepu, Teluk Dalam, Perjiwa, Loa Raya, Loa Pari, Loa Ulung, Bukit Raya dan Karang Tunggal Kecamatan Tenggarong Seberang tersebut berlangsung di Aula BPU Desa Teluk Dalam, Selasa (6/2/24).
Kegiatan itu juga bertujuan untuk mengevaluasi program 50 juta berbasis RT dan persiapan realisasi program 2024 supaya ada percepatan. Pada tahun 2024 program 50 juta tersebut harus tetap optimalisasi sehingga program 50 juta per RT bisa benar – benar dirasakan oleh masyarakat.
Bupati didampingi, Kepala DPMD Kukar Arianto, Kepala DKP Kukar Muslik, Plt Kepala Perkim M Aidil, Sekretaris Disdikbud Kukar Hj Maria Ester, Camat Tenggarong Seberang Tego Yuwono dan Kades Teluk Dalam Supian, dalam pengarahannya menyebutkan program 50 juta per – RT yang telah berjalan selama 2 tahun tersebut sudah berjalan dengan baik walaupun di perjalanannya pasti mengalami kendala.
“Masih ada catatan khusus dalam percepatan realisasinya, di tahun 2024 ini saya ingin realisasinya harus lebih cepat lagi, ini sudah bulan Februari dan bulan Maret harus ada realisasinya sebagai tahap pertamanya”,ungkap Edi.
Terkait dengan 2 tahun pelaksanaannya dari data yang terhimpun di Kukar. Berkaitan dengan sarana dan prasaran kerja RT, seperti sarana transportasi, dari datanya semua Ketua RT sudah mendapatkannya.Kemudian dukungan operasionalnya seperti peralatan gotong royong dari mesin rumput, pos kamling dan lainnya sudah terpenuhi.
“Ini tinggal dioptimalisasi dengan kinerjanya, selain itu ada juga dengan HP Android yang berguna untuk pendataan masyarakatnya yang mana telah dilakukan pelatihan beberapa waktu lalu. Ini bagian dari penguatan tugas pokok para Ketua RT”,jelas Edi.
Selanjutnya dikatakan Edi ada penguatan kepengurusannya yang sekarang ada sekretaris dan bendaharanya. Artinya RT tidak bekerja sendiri lagi dan Ketua RT harus memfungsikan anggotanya. Rt dan anggotanya masing – masing mendapatkan insentif dan Ketua RT juga mendapatkan perlindungan berupa BPJS tenaga kerja.
“Ketua Rt, sekretaris dan bendahara termasuk pekerja rentan itulah langkah – langkah kami berkaitan penguatan peran fungsi RT. Melalui silahturahmi ini saya minta tolong Kades dan para Ketua RT Tahun 2024 melalui program 50 Juta berbasis RT agar bisa memperbaiki data warga prasejahtera karena ini menjadi persoalan, dimana yang tidak berhak menerima bantuan dan yang berhak cuma bisa menatap”,pungkasnya.
Sementara Camat Tenggarong Seberang Tego Yuwono menjelaskan kehadiran para Ketua RT dari Desa Loa Lepu terdiri dari 6 RT, Desa Teluk Dalam ada 4 RT, Desa Perjiwa 5 RT, Desa Loa Raya 5 RT, Desa Loa Pari 7 RT, Desa Bukit Raya 20 RT, Desa Karangtunggal 17 RT dan Desa Loa Ulung 10 RT dan semua yang hadir 74 orang Ketua RT.
“Musrenbang tahun ini tugas RT dipertajam terkait tanah fasilitas umum seperti belum adanya sertifikat tanah yang digunakan sebagai lapangan sepakbola, posyandu, pos kamling kantor desa dll agar didata oleh setiap RT dan bisa selesai di tahun ini”,pintanya.
Terkait dengan rakor beberapa waktu lalu ia meminta ketua RT memetakan apa yang ada dilingkungan, contohnya di RT 1 ada jalan baik berapa kilo dan jalan rusak berapa kilo, fasilitas ibadah ada berapa, dll sehingga dalam 1 RT tergambar apa saja didalamnya termasuk berapa KK nya dan berapa warga prasejahteranya.
“Kami ingin perapian data setiap RT tahun ini bisa rampung”,tutupnya.(Prokom06)