Program Gema dan Hafiz Qur’an Solusi Atasi Kekurangan SDM Guru Mengaji
Tenggarong – Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah berharap agar program – program keagamaan mendapat dukungan dari semua pihak, karena Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri tanpa dukungan masyarakat, termasuk Gerakan Etam Mengaji (Gema).
“Kami sadar, bahwa kami tidak bisa berhasil sendiri, tanpa dukungan dan kebersamaan baik itu organisasi keagamaan, dan masyarakat khususnya Takmir Masjid, Langgar maupun Musholla. Itu yang selalu saya sampaikan di setiap silaturahmi,” ujar Edi saat safari subuh di Masjid Al Ikhlas kelurahan Timbau, Kecamatan Tenggarong, Sabtu (26/3).
Disadarinya, dorongan fasilitasi Pemerintah Kabupaten terhadap program keagamaan dalam perjalanannya tidak selalu berjalan lancar.
“Salah satunya program Gerakan Etam Mengaji (Gema), saya sudah banyak mendapatkan masukan, namun hemat kami mereka memandang itu dari sisi luar saja, namun itu tetap akan menjadi evaluasi kami,” ujarnya.
Lebih lanjut Ia mengatakan ada beberapa pandangan terutama terkait program hafiz al-Quran, ada pihak yang menyatakan bahwa hafiz al-Quran itu bisa dikatakan hafiz kalau hafal 30 juz, sedangkan program saat ini hanya satu tahun.
“Ada yang menyampaikan kalau satu tahun tidak bisa hafal 30 juz, harus 4 tahun, jadi seperti itu, padahal hafiz itu tidak mesti 30 juz, ada yang 10 juz atau 20 juz,” katanya.
Edi berharap dari program satu tahun itu tidak mesti 30 juz, targetnya 5 sampai 10 juz, dan saat ini sedang berjalan.
Diungkapkan nya latar belakang program Satu Desa Satu Hafiz merupakan hasil dirinya berkeliling di 193 desa di zona ulu, karena di titik – titik tertentu kekurangan sumber daya manusia (SDM) atau guru ngaji.
“Jadi itu yang melatarbelakangi program ini, kita ingin dulu jangka pendeknya memenuhi kekurangan itu, dan saat ini sudah terjawab,” terangnya.
Edi mengatakan bagian dari program ini, konkritnya bisa memberikan solusi terhadap kekurangan SDM khusus guru – guru ngaji.
“Dan saya bisa membuktikan ketika berkunjung ke desa Menamang Kiri di tengah perjalanan di dalam hutan itu ada masjid, ternyata imam masjidnya alumni program hafiz al-Quran, itu sudah memberikan kontribusi sebagaimana latar belakang program itu,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut Bupati menyerahkan bantuan pembangunan rumah ibadah kepada takmir masjid Al Ikhlas, sebesar Rp. 350 juta.
Turut mendampingi Bupati pada safari subuh kali ini Sekretaris Daerah (Sekda) H. Sunggono, ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kukar H. Abdul Hanan, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kukar HM. Bisyron, dan para pejabat di lingkup Pemkab Kukar. (Prokom01).