Seismotektonik Dikaji, Pemkab Mengapresiasi Sebagai Upaya Mitigasi Bencana di Kukar
Tenggarong – Sekretaris Daerah (Sekda) Kutai Kartanegara (Kukar) Sunggono membuka Sosialisasi dan Sinkronisasi Informasi Hasil Kajian Kerentanan Seismik (Mikrozonasi) wilayah Kukar, Jumat (10/12) di Ruang Serba Guna Kantor Bupati Kukar.
Acara tersebut digelar Pusat Seismologi Teknik Geofisika Potensial dan Tanda Waktu Badan Meteologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), bekerja sama dengan Pemkab Kukar.
Dalam sambutan Bupati Edi Damansyah, yang dibacakan Sunggono, mengapresiasi kegiatan tersebut, sebagai salah satu upaya untuk mitigasi bencana di Kukar, karena saat ini belum tersedianya data dan informasi tentang potensi bencana geologi seperti gempa bumi, tsunami dan pergerakan tanah.
“Dengan hasil kajian seismotektonik ini, akan memberikan informasi terhadap kemungkinan potensi tingkat kerentanan kejadian mikrozonasi bencana gempa bumi dan ikutannya yang dirasakan sampai ke Kukar,” katanya.
Disampaikannya, Kukar sebagai salah satu wilayah yang sedang berkembang jika dilihat dari faktor alamnya, juga memiliki potensi terhadap ancaman bencana. Berdasarkan hasil indeks pada data Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB) mengenai Indeks Rawan Bencana Indonesia (IRBI) 2020, Kukar termasuk dalam kerawanan bencana kategori sedang dan skor kerawanan adalah 119.16 dan ranking indeks 398, secara nasional Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kukar juga telah mengindentifikasi beberpa jenis ancaman bencana yang terdìri atas 12 ancaman bencana. Jenis bencana yang telah diindenfikasi di Kukar untuk bencana alam adalah bencana banjir dan banjir bandang, cuaca ekstrim, eoidemi dan wabah penyakit, gelombang ekstrim dan abrasi, gempa bumi, tanah longsor, stunami, multi bahaya, kekeringan, konflik sosial, kebakaran hutan dan lahan.
.
Bupati berharap dengan hasil Kajian Kerentanan Seismik di Kukar, dapat digunakan dalam merumuskan kebijakan Pemkab Kukar, terutama terkait kepentingan dalam penanggulangan bencana dan rencana aksi lainnya.
“Semoga upaya kita dalam melindungi manusia dan penghidupannya dari resiko bencana, memberikan hasil yang yang optimal,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Stasiun Geofisika Kelas III Balikpapan Mudjianto mengatakan, maksud dan tujuan diadakannya kegiatan itu adalah, untuk mengetahui rata – rata kecepatan gelombang geser di kedalaman 39 meter, yang merupakan representasi dari klarifikasi jenis tanah dan penyusunan tata ruang dan peraturan, penyusunan perencanaan bagunan tahan gempa.
Hadir dalam sosialisasi tersebut M Badly Deputi Bidang Geofisika BMKG Jakarta, Erika Mardiyanti Kepala Stasiun Meteorologi Bandara Sultan Aji M. Sulaiman, ,Kepala Pelaksana BPBD Kukar Marsidik serta undangan lainnya. (Pròkom-02).