Sekda Buka FGD, Bahas Peran Pertambangan Dalam Pencapaian SDGs 2030
Tenggarong – Sekretaris Daerah (Sekda) Kutai Kartanegara (Kukar) H Sunggono membuka Forum Group Discussion (FGD) Sustainable Development Goal’s (SDGs) dengan tema “Kontribusi Dunia Pertambangan Kukar Dalam Pencapaian SDGs (tujuan pembangunan berkelanjutan) 2030”, di Gedung Puteri Karang Melenu (PKM) Tenggarong Seberang, Sabtu (15/01).
Kegiatan yang dilaksanakan oleh forum pemuda SDGs Kukar tersebut dihadiri diantaranya Rektor Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta) Ince Raden, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kukar Aulia Rahman Basri, Superintendent Comdev PT MHU Muslim Gunawan, Ketua DPD KNPI Kukar Eko Wulandanu, perwakilan manajemen perusahaan yang beraktivitas di wilayah Kukar, serta perwakilan mahasiswa.
Ketua Forum Pemuda SDGs Kukar Aspin Anwar mengatakan tujuan dari kegiatan tersebut guna memberikan pemahaman terhadap komunitas, kepemudaan terkait capaian yang telah dilakukan oleh SDGs 2030, dan guna mengetahui apa saja program yang telah ditetapkan oleh perusahaan tambang dalam SDGs pada poin satu, tiga, empat, delapan, sembilan, lima belas dan tujuh belas.
“Kegiatan ini juga bertujuan guna membantu peran Pemkab Kukar dalam pencapaian pembangunan daerah yang berkelanjutan,” ucap Aspin.
Ditambahkannya, mengingat masih dalam kondisi pandemi sehingga peserta acara itu dibatasi maksimal 60 orang, yang terdiri dari perwakilan intansi, akademisi, swasta, organisasi kepemudaan serta perwakilan kemahasiswaan.
Sementara itu, Bupati Kukar Edi Damansyah dalam sambutannya yang dibacakan oleh Sekda Kukar H Sunggono mengapresiasi forum pemuda SDGs Kukar yang telah menginisiasi terselenggara kegiatan tersebut, menurutnya apa yang telah dilaksanakan tersebut menjadi bukti nyata keikutsertaan para pemuda Kukar, dalam memberikan sumbangsih pemikiran permasalahan pembangunan dalam perspektif pencapaian SDGs.
“Hal ini menjadi gambaran bahwa pemuda-pemuda di Kabupaten Kukar telah hadir dan memberikan sumbangsih pemikiran, tenaga dan waktu untuk kemajuan Kukar yang lebih baik,” ujar Edi Damansyah dalam sambutannya yang dibacakan Sekda Kukar H Sunggono.
Lebih lanjut disampaikan, dalam perspektif pembangunan daerah pada hakekatnya menyasar pada lima hal pokok, diantaranya peningkatan dan pemerataan pendapatan masyarakat, peningkatan dan pemerataan kesempatan kerja, peningkatan dan pemerataan lapangan berusaha, meningkatkan akses dan kualitas pelayanan publik serta peningkatan daya saing daerah.
Berkenan dengan itu, Sekda menyampaikan, lima hal pokok tersebut telah dijabarkan dalam kebijakan strategis perencanaan pembangunan daerah sebagaimana tertuang dalam RPJMD Kutai Kartanegara 2021-2026, dengan memperhatikan seluruh isu strategis daerah, nasional maupun global yang mana hal tersebut menurutnya dijadikan sebagai pedoman dalam proses pembangunan daerah yang lebih terarah.
Selanjutnya, melalui filosofi pembangunan Kukar Idaman, prioritas pembangunan di Kukar menyasar pada pencapaian tiga hal pokok yaitu Kutai Kartanegara Tumbuh, Kutai Kartanegara Berkeadilan dan Kutai Kartanegara Yang Lestari.
“Guna mencapai keseluruhan dari pencapaian tersebut, diperlukan kolaborasi dari lima stakeholders pembangunan yaitu pemerintah, dunia usaha, akademisi, komunitas dan media dalam satu kesatuan sistem yang saling terkait dalam koridor sinergi dan harmoni, ” ujarnya.
Adapun tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs yang telah disahkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tanggal 25 November 2015 yang berlaku secara universal, dengan 17 tujuan dan 169 target SDGs secara umum telah linier dengan kebijakan pembangunan Pemkab Kukar dalam koridor Kutai Kartanegara Inovatif, Berdaya Saing dan Mandiri.
Berkaitan dengan pencapaian SDGs di Kukar, Sekda menyebutkan bahwa Kukar masih mengalami maslah yang cukup serius terkait dengan kemiskinan, berdasarkan data BPS pada tahun 2020 terdapat 7,3 persen. Namun hal tersebut menurutnya dapat dijelaskan, dimana salah satu indikator penyebabnya dikarenakan melemahnya kegiatan ekonomi yang disebabkan oleh pandemi Covid-19.
Berkaitan dengan kondisi kemiskinan tersebut, Pemkab Kukar dalam periode pembangunan 2021-2026 telah merumuskan beberapa program pengentasan kemiskinan berbasis potensi, wilayah maupun sektoral yang mengarah pada perbaikan taraf hidup masyarakat yang lebih layak, yang mana menurutnya program tersebut secara umum dibagi menjadi dua kelompok besar, yakni program yang bersifat pemberdayaan dengan mengarahkan pada akses masyarakat terhadap lapangan pekerjaan dan kesempatan berusaha. Kemudian, program yang bersifat bantuan langsung yang ditunjukan guna memfasilitasi terhadap ketersediaan layanan dasar dan standar hidup layak seperti Pendidikan, Kesehatan, Perumahan dan Pangan.
Bupati berharap, berdasarkan atas kebijakan tersebut kedepan secara kumulatif ditargetkan tingkat kemiskinan di Kukar pada tahun 2026 turun menjadi 6,35 persen.
Untuk diketahui, kegiatan FGD tersebut dibagi menjadi dua sesi, dimana sesi pertama membahas Peran Para Pemangku Kepentingan Terhadap Pencapaian SDGs pada Poin Satu (menghapus kemiskinan) dan poin Empat (pendidikan bermutu), dan untuk sesi kedua membahas Peran Perusahaan Tambang Dalam Menjalin Kemitraan Di Poin 17. (prokom07)
Penulis: Hendro
Editor: Heru