Sekda Pimpin Apel Gelar Pasukan Pengamanan Nataru, Kapolri Imbau Disiplin Terapkan Prokes
Tenggarong – Sekretaris Daerah (Sekda) Kutai Kartanegara (Kukar) H Sunggono pimpin apel Gelar Pasukan Operasi Terpusat Lilin Mahakam tahun 2021, dalam rangka pengamanan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru), Kamis (23/12), di Lapangan Apel Mapolres Kukar, Tenggarong.
Acara dengan tema “Melalui Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Mahakam 2021, Kita Tingkatan Sinergi Polri Dengan Intansi Terkait Dalam Rangka Memberikan Rasa Aman dan Nyaman Pada Perayaan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022” tersebut, diikuti pasukan Polres Kukar, Kodim 0906 Kukar, Satpol PP dan Dishub Kukar, BPBD Kukar serta beberapa Organisasi Kemasyarakatan.
Apel diawali dengan pemeriksaan pasukan, dilanjutkan dengan penyematan pita bagi pasukan pengamanan.
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo M.Si dalam sambutannya yang dibacakan oleh Sekda Sunggono mengatakan, pelaksanaan pengamanan Nataru ini tentunya tidak terlepas dari kebijakan Pemerintah, melalui Inmendagri Nomor 66 Tahun 2021 tentang pencegahan dan penanggulangan Covid-19 pada saat Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.
Disampaikannya, situasi pandemi Covid-19 yang terkendali di Indonesia membuat pemerintah memberikan kesempatan bagi perekonomian untuk tumbuh, dimana berbagai pembatasan yang diterapkan saat ini tetap memberikan kesempatan kegiatan perekonomian masyarakat tetap berjalan dengan baik.
Untuk itu, melalui momentum pertumbuhan ekonomi tersebut, dirinya meminta agar apa yang telah dilaksanakan dapat dipertahankan dengan menjaga penyebaran Covid-19, strategi penguatan pengendalian harus dilaksanakan dengan baik oleh seluruh pemangku kepentingan terkait untuk mengendalikan penyebaran Covid-19 menjelang dan sesudah Nataru.
Menurutnya, adapun langkah-langkah yang perlu diperhatikan diantaranya kedisiplinan terhadap protokol kesehatan yang harus senantiasa dilaksanakan oleh seluruh masyarakat dengan penuh tanggung jawab, Penguatan PPKM Mikro sampai di tingkat RT, Mendorong pengelola tempat wisata untuk mendapatkan sertifikasi CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability), dan seluruh outlet seperti tempat ibadah, restoran, hotel, pusat perbelanjaan, toko, perkantoran, terminal, dan sebagainya untuk menggunakan aplikasi Peduli Lindungi.
Kemudian, melaksanakan penjagaan dan pengawasan pelaksanaan ibadah Natal di Gereja, berupa protokol kesehatan harus dilaksanakan secara ketat, mulai dari ibadah secara hybrid, pembatasan jamaat maksimal 50 persen kapasitas ruangan, prokes 3M, mengatur mobilitas jemaat, sirkulasi udara yang baik, dan aturan lainnya sesuai dengan Surat Edaran Menteri Agama Nomor SE 31 Tahun 2021 tentang pencegahan dan penanggulangan Covid-19 pada Perayaan Natal Tahun 2021.
Kemudian disampaikan Sekda, berdasarkan mapping kerawanan yang telah dilakukan, terdapat beberapa prediksi gangguan Kamtibmas yang harus diantisipasi antara lain, ancaman kelompok intoleran, radikalisme, dan terorisme, aksi kriminalitas seperti curat, curas, curanmor, balap liar, penyalahgunaan narkoba, pesta miras, aksi perusakan fasilitas umum, kerumunan masyarakat yang berpotensi menyebabkan penularan Covid-19, maupun ancaman bencana alam seperti banjir dan tanah longsor sebagai dampak dari musim penghujan.
“Oleh karena itu, menurutnya Operasi Lilin-2021 harus dilaksanakan secara optimal, kejahatan dan gangguan Kamtibmas sekecil apapun harus dicegah dan diantisipasi, karena ketika operasi tersebut berhasil, maka masyarakat dapat melaksanakan aktivitas ibadah Natal dan Tahun Baru dengan rasa aman dan nyaman, baik dari gangguan Kamtibmas maupun dari bahaya Covid-19,” ujarnya.
Adapun beberapa pedoman yang diharapkannya mesti diperhatikan saat melaksanakan tugas guna mendukung keberhasilan pelaksanaan Operasi Lilin-2021 diantaranya, jaga stamina dan kesehatan mental beserta fisik selama menjalanan operasi, niatkan setiap pelaksanaan tugas sebagai ibadah kepada Tuhan.
Lakukan deteksi dini terhadap dinamika dan fenomena yang berkembang sehingga dapat melakukan langkah-langkah pencegahan yang prediktif. Laksanakan pengamanan secara profesional dan humanis. Dorong para pengelola tempat wisata, pusat perbelanjaan, dan tempat lainnya yang dapat menimbulkan kerumunan untuk memasang dan menerapkan aplikasi Peduli Lindungi. Kawal dan awasi betul aktivitas masyarakat di titik-titik obyek vital dengan mengedepankan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan).
Serta mantapkan kerja sama, sinergi, dan soliditas para pihak yang terlibat dengan cara satukan visi dan tujuan demi keberhasilan pelaksanaan operasi.
“Saya ucapkan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh personel TNI-Polri, Pemerintah Daerah, dan pemangku kepentingan lainnya yang terlibat dalam pelaksanaan Operasi Lilin-2021 sehingga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat dapat senantiasa terjaga,” demikian ucapnya. (Prokom07)