Silaturahmi Bersama Petani Kopi, Bupati Kukar Kasih Branding “Kopi Luwak Prangat Baru”
TENGGARONG – Setelah meninjau langsung lahan pengembangan kopi lokal yang berada di Desa Prangat Baru Kecamatan Marangkayu, Kutai Kartanegara (Kukar), Bupati Kukar Edi Damansyah merasa bangga dan mengapresiasi atas pengembangan potensi kopi luwak jenis Liberika (berasal dari Liberia) tumbuh subur dan menjanjikan secara ekonomis, Selasa (11/01/2022).

Bupati Kukar Edi Damansyah saat memberikan makan musang yang memproduksi kopi luwak. (Credit Foto: Irwan Wadi)
“Saya menyakini kopi jenis Liberika ini sangat menjanjikan dan bernilai ekonomis. Untuk itu, saya minta agar terus dikembangkan, sehingga berdampak terhadap peningkatan ekonomi masyarakat, terutama bagi kelompok tani kopi Prangat Baru,” apresiasi Bupati Edi Damansyah saat bersilaturahmi bersama petani kopi Prangat Baru.
Dalam kegiatan itu, Bupati Edi Damansyah didampingi Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokompim) Setkab Kukar Ismed, Camat Marangkayu Rekson Simanjuntak, Kades Prangat Baru Fitriati, Ketua Kelompok Tani Kopi Rindoni, Field Manager PHKT (PT. Pertamina Hulu Kalimantan Timur) Imam Sudirman, serta beberapa kepala Dinas Instansi terkait turut melihat lokasi pembibitan dan pengembangan kopi luwak Liberika hingga penangkaran musang yang memproduksi kopi luwak berkualitas.
“Saya minta keterlibatan pihak dunia usaha dalam hal ini PHKT yang turut membantu, mengembangkan dan membina kelompok tani kopi luwak tidak berakhir sampai disni melainkan terus diberikan bimbingan secara tuntas, sehingga menghasilkan produk yang berkualitas. Diharapkan kedepannya betul-betul menjadi sebuah brand kopi lokal yang menjanjikan secara bisnis,” ujarnya.
Bupati Edi Damansyah juga langsung memberikan nama brand (merek) yakni “Kopi Luwak Prangat Baru”. Brand tersebut merupakan merek suatu komponen yang dimiliki dan melekat pada sebuah produk.

Bupati Kukar Edi Damansyah menikmati original kopi luwak Prangat Baru
“Artinya jika tanpa merek maka produk yang dipasarkan tidak akan dikenal dengan baik. Untuk itu kearifan lokal akan potensi kopi Prangat Baru ini terus kita dorong dan dipatenkan kedepannya,” kata Edi Damansyah disambut semangat oleh para petani kopi setempat.

Pembibitan kopi jenis Liberia
Sementara itu Ketua Kelompok Tani Kopi Luwak Prangat Baru Rindoni mengatakan, pengembangan jenis kopi Liberika tersebut sangatlah bagus dan menjanjikan. Penanaman perdana seluas 9 Ha (haktare) termasuk didalamnya dijadikan objek edukasi wisata sampai dengan produksi kopi luwak secara modern dan dinikmati langsung.

Silaturahmi petani kopi luwak bersama Bupati Edi Damansyah di desa Prangat Baru, Marangkayu
“Penanaman kopi Liberia perdana diatas lahan 9 ha, kedepannya sedang disiapkan sekitar 60 ha yang nantinya menjadi salah satu kawasan kampung kopi luwak Prangat Baru yang menjanjikan,” ujarnya.

MoU Dinas Perkebunan dengan Kelompok Tani Kopi Luwak Prangat Baru
Sebagai bentuk dukungan pemerintah melalui Dinas Perkebunan dilakukan penandatanganan MoU (Memorandum of Understanding) antara Kadis Perkebunan Muhamad Taufik bersama Ketua Kelompok Tani Kampung Kopi Luwak Prangat Baru Rindoni, disaksikan Bupati Kukar Edi Damansyah. MoU tersebut terkait dengan pelaksanaan peningkatan jalan produksi perkebunan secara swakelola di kelompok tani kampung kopi luwak desa Prangat Baru kecamatan Marangkayu. (Prokom10)
Penulis: irwan
Editor: irwan