Siti Nurkhotimah Guru Honorer Teladan, Semangat Juang Cerdaskan Generasi Emas
TENGGARONG – Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2022 baru diperingati pada tanggal 13 Mei 2022, kendati demikian semangat dalam memajukan pendidikan di Indonesia juga tidak pernah surut, bahkan selalu diperingati dengan mengenang tokoh Ki Hadjar Dewantara selaku Pelopor Bidang Pendidikan sejak zaman penjajahan Belanda.

Istimewa
Dibalik peringatan hari pendidikan nasional sangat dirasakan oleh para peserta didik dengan suka cita turut memperingatinya dengan mengikuti apel menggunakan kostum daerahnya masing-masing. Tidak hanya itu, peringatan Hardiknas tersebut juga dirasakan oleh salah satu guru honorer di kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) yakni Siti Nurkhotimah, S.Pd.
Menurut Siti peringatan hari pendidikan nasional tersebut sebagai momentum dalam pergerakan memajukan dan mencerdaskan bangsa melalui dunia pendidikan di era globalisasi saat ini.
“Bagi saya momentum Hardiknas ini sebagai semangat dalam berjuang membangun generasi emas yang berkualitas,” kata Siti yang diketahui salah satu guru honorer di TK Aba Sangasanga penuh semangat.
Menurut Siti yang juga merangkap sebagai Tutor di Satuan Pendidikan Non Formal Sanggar Kegiatan Belajar (SPNF-SKB) Muara Jawa, mengaku dari awal bercita-cita menjadi seorang guru yang dibuktikannya dengan menempuh pendidikan di jenjang strata satu (S1) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
“Alhamdulillah cita-cita menjadi guru saat ini sudah tercapai, dan ini merupakan kebahagiaan tersendiri bagi saya untuk bisa mengabdikan diri berjuang mencerdaskan generasi emas di kabupaten Kutai Kartanegara,” ujar Siti kelahiran Sangasanga 10 November 1989.
Diketahui, moment hardiknas baru saja diperingati, sambutan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI Nadiem Anwar Makarim mengatakan selama dua tahun terakhir banyak sekali tantangan yang dihadapi bersama, yang mana hal tersebut menurutnya tidak pernah terbayangkan sebelumnya, bahkan juga tidak terbayangkan bahwa semuanya dapat mengatasinya.
“Tema dari peringatan hardiknas tahun ini adalah “Pimpin Pemulihan, Bergerak Untuk Merdeka Belajar”,” katanya.
Lebih lanjut, disampaikan bahwa di tengah hantaman ombak yang sangat besar, dunia pendidikan terus melautkan kapal besar bernamakan Merdeka Belajar, yang mana di tahun ketiganya telah mengarungi pulau-pulau di seluruh Indonesia.

Generasi Emas-Dokumentasi Prokom Kukar
Disebutnya, kurikulum merdeka yang berawal dari upaya untuk membantu para guru dan murid dimasa pandemi terbukti mampu mengurangi dampak hilangnya pembelajaran. Dimana kurikulum merdeka sudah diterapkan di lebih dari 140 ribu satuan pendidikan di seluruh Indonesia, hal tersebut menandakan bahwa ratusan ribu anak Indonesia telah belajar dengan cara yang jauh lebih menyenangkan dan memerdekakan.
Selanjutnya, saat ini para murid tidak perlu lagi khawatir dengan tes kelulusan, karena menurutnya asesmen nasional yang sekarang digunakan tidak bertujuan untuk “menghukum” guru atau murid tetapi sebagai bahan refleksi agar guru terus mendorong untuk belajar, kepala sekolah termotivasi untuk meningkatkan kualitas sekolah menjadi lebih inklusif dan bebas dari ancaman tiga dosa besar pendidikan.
“Sudah seharusnya seluruh pihak terkait untuk terus berpegang pada komando memimpin pemulihan bersama, bergerak untuk merdeka belajar,” demikian serunya. (Prokom10)