TIFAF Masuk Unggulan Karisma Event Nasional, Bupati Harap Jadi Pendorong Ekonomi
Tenggarong – Salah satu event unggulan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) yakni Tenggarong Internasional Folk Arts Festival (TIFAF) resmi dibuka Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Timur (Kaltim) Hadi Mulyadi didampingi Bupati Kukar Edi Damansyah, Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura ke XXI Adji Muhammad Arifin, yang berlangsung di Taman Kota Raja Tenggarong, Rabu (20/7) malam.
Acara itu juga dihadiri perwakilan dari kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Tri Diana, dan perwakilan dari Concelor International Of Folklore Festival (CIOFF) Indonesia Anwar Afrizal.
Pembukaan TIFAF 2022 dengan tema “Festival Seni Nusantara untuk Dunia” itu ditandai pemukulan gendang secara serempak, dan disaksikan ribuan masyarakat yang memadati area Taman Kota Raja.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno secara virtual mengapresiasi Pemkab Kukar yang kembali melaksanakan event tahunan TIFAF 2022, setelah 2 tahun tak terlaksana akibat pandemi Covid 19. Disebutnya, TIFAF tahun ini masuk 100 event unggulan Karisma Event Nasional (KEN) Kemenparekraf.
Ia juga mengapresiasi antusiasme yang ditunjukkan pelaku seni, budaya dan adat istiadat nusantara, sehingga diharapkan TIFAF ini dapat dijadikan wadah mengembangkan kreativitasnya.
“Saya berharap event TIFAF ini bisa menjadi tonggak kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif di Kukar, sehingga sebagai destinasi wisata bisa dapat berdaya saing secara global,” harapnya.
Sementara itu Wagub Kaltim Hadi Mulyadi mengharapkan partisipasi pada TIFAF tidak hanya kecamatan – kecamatan di wilayah Kukar, tetapi juga kecamatan – kecamatan di kabupaten / kota seluruh Kaltim.
“Saya juga berharap dengan ditetapkannya Kaltim sebagai Ibu Kota Negara, TIFAF ini bisa membawa Kaltim benar – benar dikenal di seluruh dunia,” harapnya.
Kemudian, Bupati Edi Damansyah mengatakan TIFAF merupakan event yang telah ditetapkan Pemkab Kukar dan sudah dilaksanakan selama 8 tahun.
Pemkab Kukar bekerja sama dengan CIOFF Indonesia sebagai penghubung dengan berbagai negara.
“Sebelum pandemi Covid 19, TIFAF ini dihadiri utusan seni dari mancanegara,” ujarnya.
Diungkapkannya selama dua tahun pendemi Covid 19, TIFAF tidak bisa dilaksanakan, namun demikian sebagai komitmen Pemkab event ini akan terus dilaksanakan, karena telah menjadi kalender tetap Pemkab Kukar.
Edi kemudian ingin TIFAF menjadi salah satu langkah – langkah kongkrit Pemkab Kukar dalam memberikan dorongan pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid 19.
“Kita harapkan festival yang diikuti saudara – saudara kita dari daerah – daerah provinsi yang ada di nusantara, dan juga pelaku-pelaku seni yang ada di Kukar ini berjalan dengan baik, sehingga bisa memberikan hiburan, dan yang terpenting bisa memberikan efek berganda bagi masyarakat,” harapnya.
Edi juga mengajak masyarakat Kukar untuk mensukseskan gelaran yang akan dilaksanakan selama 5 hari tersebut, tidak hanya sukses pelaksanaan tapi juga sukses ekonomi kerakyatan dan ekonomi mikro kecil yang ada di Kukar.
“Jaga keamanan dan ketertiban sehingga kita bisa menikmati hiburan TIFAF 2022 ini,” pungkasnya.
Untuk diketahui TIFAF 2022 diikuti 9 negara 11 Provinsi, 10 kabupaten/kota se Kaltim dan 18 kecamatan di wilayah Kukar.
Pembukaan TIFAF 2022 disemarakkan penampilan para duta seni dari berbagai daerah di nusantara dan komunitas seni dari kecamatan – kecamatan hasil binaan para Camat, serta persembahan tari dari Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura yakni Tari Kanjar Ganjur. (Prokom01)